Beijing (ANTARA) - Kementerian Perdagangan China menyatakan bahwa negeri Tirai Bambu itu sedang mempertimbangkan untuk menangguhkan konsesi tarif pada lebih banyak produk yang diimpor dari Taiwan sebagai respons terhadap pembatasan perdagangan dan manuver politik di pulau tersebut.

Impor ini kemungkinan mencakup produk pertanian, perikanan, dan mesin, suku cadang mobil, serta tekstil yang saat ini menikmati tarif preferensial yang ditetapkan dalam Perjanjian Kerangka Kerja Sama Ekonomi (Economic Cooperation Framework Agreement/ECFA), kata juru bicara kementerian tersebut saat menjawab pertanyaan dari seorang wartawan, Selasa.

ECFA adalah pakta ekonomi lintas selat komprehensif yang bertujuan untuk mengurangi hambatan komersial antara China Daratan dan Taiwan.

Menurut pernyataan dari Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China, China Daratan menangguhkan tarif ECFA untuk 12 produk dari Taiwan, termasuk propilena dan paraxylene, yang berlaku mulai 1 Januari 2024. Keputusan ini diambil China sebagai respons terhadap pembatasan perdagangan sepihak dan diskriminatif yang dilakukan Taiwan.

Namun, otoritas Partai Progresif Demokratik (Democratic Progressive Party/DPP) Taiwan belum menerapkan langkah konkret apa pun untuk mencabut pembatasan perdagangannya ke China sejak pernyataan tersebut disampaikan oleh China Daratan bulan lalu.

Sebaliknya, otoritas DPP justru terlibat dalam manuver politik untuk mengalihkan kesalahan dan mengabaikan tanggung jawab, kata juru bicara tersebut.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024