Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menekankan pentingnya kesadaran bersama terkait optimisme pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang kondisinya tidak menentu.

"Kesadaran bersama perlu dibangun bahwa setiap peristiwa saling memengaruhi satu sama lain, yang berdampak pada dinamika ekonomi suatu negara,” kata Lestari sebagaimana keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Lestari, transformasi lanskap geopolitik dengan sejumlah krisis yang menyertai mesti dijadikan cermin penting dalam menata maupun menentukan prospek ekonomi dalam negeri pada tahun 2024.

"Catatan lain, saat ini kita berhadapan dengan perubahan iklim yang berdampak pada ketahanan pangan dalam negeri," tambahnya.

Baca juga: Sektor usaha optimistis hadapi Tahun Politik 2024

Berdasarkan pada kondisi itu, Lestari menilai tahun 2024 merupakan tahun yang sangat menantang. Terlebih, Indonesia juga akan menyambut pesta demokrasi dan harus dilalui dengan gembira, sebagai bagian dari pendidikan politik suatu bangsa.

Lestari menyatakan hal itu saat membuka diskusi daring bertema "Prospek Ekonomi Indonesia 2024" yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12 pada Rabu (10/1).

Selain Lestari, turut hadir sebagai narasumber dalam diskusi daring itu yakni Juru Bicara Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo, pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J. Rachbini, serta dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Akhmad Akbar Susamto.

Baca juga: Sri Mulyani: ASEAN jadi kawasan resilien di tengah fragmentasi global

Dalam diskusi tersebut, Yustinus Prastowo menuturkan bahwa sejumlah indikator penerimaan negara menunjukkan kondisi cukup baik.

Tata kelola keuangan yang kredibel menghasilkan keseimbangan primer positif dan terlihat pada proyeksi pertumbuhan PDB cukup bagus di angka 5,2 persen.

Prastowo menambahkan geliat sektor riil mulai terasa dengan meningkatnya belanja bahan baku dan belanja modal.
​​​​​​​
Dia menjelaskan strategi pemerintah dalam menghadapi tantangan di masa transisi tahun 2024, antara lain mengendalikan inflasi, menekan angka prevalensi kekerdilan pada anak atau stunting, serta mendorong peningkatan investasi.

Sementara itu, dalam jangka menengah dan jangka panjang, pemerintah berupaya mengatasi kesenjangan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan institusi.

"Dengan sejumlah langkah itu, pemerintah berharap Indonesia keluar dari potensi jebakan kelas menengah," ujar Prastowo.

Baca juga: OJK terus mencermati perkembangan volatilitas ekonomi global

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024