Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan mengedukasi pelajar mulai dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) agar tidak merokok, karena merokok berdampak buruk terhadap kesehatan.

“Perokok aktif di Kalimantan Selatan mencapai 22,55 persen, edukasi ini merupakan salah satu program utama untuk menekan angka perokok,” kata Kasi Penyakit Tidak Menular Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Selatan (Kalsel) Deny Haryuniansyah di Banjarmasin, Kamis.

Dia menyebutkan program utama ini, yakni melakukan skrining merokok di sekolah-sekolah dengan target pelajar yang berusia 10-18 tahun, kemudian diberikan edukasi agar tidak merokok.

“Skrining dan sosialisasi ke pelajar bertujuan agar mereka tidak coba-coba untuk merokok,” ujarnya.

Baca juga: Kabupaten Klungkung berdayakan remaja untuk lindungi dari bahaya rokok

Selain edukasi di sekolah-sekolah, kata dia, program upaya berhenti merokok (UBM) juga dilakukan di puskesmas yang sudah diberikan pelatihan dengan sasaran peserta sekitar 200 tenaga kesehatan.

Dinkes Kalsel mengoptimalkan keberadaan 200 tenaga kesehatan itu untuk memberikan konseling khusus kepada anak-anak yang sudah merokok.

Kemudian memberlakukan kawasan tanpa rokok di area tertentu di seluruh kabupaten dan kota se-Kalsel.

Baca juga: Puskesmas di Sampit kampanye ke sekolah bahaya merokok

Deny mengungkapkan berbagai upaya sudah dilakukan, tetapi masih banyak iklan rokok yang mempengaruhi masyarakat khususnya pelajar untuk merokok.

Oleh karena itu, pihaknya merencanakan membuat peraturan baru di kabupaten dan kota untuk membatasi iklan rokok, meskipun menguntungkan secara finansial tetapi harus mempertimbangkan dampak buruk terhadap kesehatan.

Dia mengatakan saat ini sudah diberlakukan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok di 13 kabupaten dan kota dengan cara pelaksanaan yang berbeda menurut batasan areal di setiap daerah.

Baca juga: Pelajar di Padang tandatangani komitmen tolak iklan rokok

“Dukungan masyarakat sangat dibutuhkan, kita ingin generasi muda di Kalimantan Selatan hidup sehat tanpa rokok,” ujar Deny.

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024