Amman (ANTARA) - Yordania, Mesir dan Palestina pada Rabu dengan tegas menolak rencana Israel untuk menggusur warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Penolakan itu ditegaskan kembali dalam pertemuan puncak trilateral di Aqaba, Yordania, di mana Raja Yordania Abdullah II, Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi, dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga menyerukan kecaman dan tindakan internasional terhadap rencana tersebut.

Mereka menegaskan perlunya masyarakat internasional untuk terus mendesak Israel menghentikan agresinya di Gaza dan melindungi warga sipil yang tidak bersalah di wilayah tersebut, menurut pernyataan dari Royal Hashemite Court Yordania.

Sementara itu, Presiden Mesir menyerukan "sikap tegas" dari komunitas internasional untuk mendorong gencatan senjata di wilayah kantong Palestina yang terkepung serta menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan oleh Mesir untuk membuka dialog dengan seluruh pihak terkait guna mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Ketiga pemimpin juga menyatakan penolakan penuh terhadap upaya apa pun untuk melikuidasi isu Palestina serta memisahkan Gaza dan Tepi Barat, yang keduanya merupakan bagian tak terpisahkan dari negara Palestina, lanjut pernyataan itu.

Dalam pertemuan tersebut, mereka menegaskan kembali pentingnya memastikan pengiriman bantuan kemanusiaan yang memadai ke Gaza untuk meringankan situasi kemanusiaan yang sangat parah di Jalur Gaza.

Abdullah II, al-Sisi, dan Abbas juga menyuarakan "penolakan penuh terhadap upaya apa pun untuk menduduki kembali wilayah Gaza," dan menekankan perlunya upaya yang "memungkinkan warga Jalur Gaza untuk kembali ke rumah mereka."

Mencermati kekerasan yang dilakukan Israel di Tepi Barat, serta pelanggarannya terhadap tempat-tempat suci umat Islam dan Kristen di Yerusalem, ketiga pemimpin memperingatkan bahwa tindakan semacam itu dapat meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
 
Pertemuan di Aqaba digelar ketika Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan kunjungan di Timur Tengah terkait konflik di Gaza.

Sejauh ini Blinken telah mengunjungi Turki, Yunani, Yordania, Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Israel, Tepi Barat, serta Bahrain, dan dijadwalkan akan mengakhiri lawatannya dengan singgah di Kairo pada Kamis (11/1).

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024