Artinya kita mengasumsikan tidak pindah, tapi kan kebijakan pemerintah bisa berubah ya
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad mengungkapkan bahwa hingga saat ini, BSN belum masuk ke dalam daftar kementerian/lembaga (K/L) yang akan ikut pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Namun menurutnya, sewaktu-waktu pemindahan BSN dapat terjadi tergantung dari keputusan pemerintah.

“Jadi per hari ini belum ada dalam list yang pindah ke IKN. Artinya kita mengasumsikan tidak pindah, tapi kan kebijakan pemerintah bisa berubah ya. Kalau suatu saat pindah, ya pindah,” kata Kukuh usai konferensi pers capaian BSN tahun 2023 dan rencana 2024 di Jakarta, Kamis.

Kukuh menjelaskan bahwa saat ini proses pembangunan IKN sangat diperlukan adanya standardisasi di bidang material infrastruktur. Untuk mewujudkan IKN sebagai kota hijau (green city) dan kota cerdas (smart city) menurut Kukuh, dari segi infrastruktur perlu penerapan standardisasi yang ketat.

Dirinya memberikan contoh material-material seperti semen, besi, dan baja dalam membangun infrastruktur di IKN harus tersertifikasi SNI.

“Contohnya yang sederhana semen lah, semen portland, itu besi, bajanya kan wajib standar. Kita mendorong itu, tapi pada sisi lain kita tahu IKN akan kita cita-citakan menjadi sebuah kota hijau, kota cerdas, artinya akan banyak standar lain walaupun tidak wajib, tapi perlu dipertimbangkan,” ujarnya.

Berdasarkan pengamatannya saat mengunjungi IKN pada November 2023 lalu, Kukuh menyampaikan bahwa sejauh ini proses pembangunan IKN masih sesuai jalur untuk menjadi smart city dan green city.

"Saya menyarankan ke mereka (OIKN) ada SNI yang wajib. Walaupun tidak wajib, sukarela. Tapi kalau mau bangun smart city, green city, ada standarnya untuk bisa jadi referensi," pungkasnya.


Baca juga: BSN sebut ada 29.524 produk ber-SNI hingga tahun 2023
Baca juga: Menparekraf ungkap miliuner asal Oman ingin kembangkan properti di IKN
Baca juga: BSN memperkuat standardisasi ekonomi berkelanjutan lewat gelaran BMN

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024