Kalau ini semua tidak dirangkum dalam satu data pertanian Indonesia, akan jebol.
Jakarta (ANTARA) -
Calon Presiden RI Ganjar Pranowo menegaskan modernisasi pertanian dari hulu hingga hilir menjadi kunci untuk mewujudkan kemandirian pangan sekaligus meningkatkan ketertarikan anak muda pada sektor pertanian.
 
"Modernisasi pertanian tidak ada pilihan lain. Saya habis dari sawah ini, saya tanyakan kepada orang tuanya, siapa di antara bapak ibu yang ingin anaknya jadi petani? Jawabannya nyaris tidak ada," tegas Capres RI Ganjar Pranowo pada Dialog Capres Bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Menuju Indonesia Emas 2045 di Ballroom Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Kamis.
 
Salah satu bentuk modernisasi pertanian yang dia maksud terlihat melalui penggunaan alat pertanian maupun teknik menanam yang baru, khususnya pada lahan pertanian yang sempit.
 
Pada kesempatan tersebut, Ganjar berbagi pengalamannya yang pernah melakukan uji coba pertanian seluas 100 hektare dalam satu hamparan di Kabupaten Sukoharjo.
 
Kala itu, pihaknya memutuskan untuk melakukan mekanisasi pengolahan tanah dengan menggunakan traktor.
 
Untuk teknologi penanamannya, kata Ganjar, menggunakan metode tanam maju dengan transplanter atau mesin penanam sehingga lebih cepat dan efisien.
 
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan modernisasi dalam hal inventarisasi data pertanian, mulai dari data petani, lokasi lahan, luas lahan, kebutuhan pupuk, hingga jumlah produksi setiap musim.
 
Menurut dia, modernisasi dalam menginventarisasi data pertanian ini tidak kalah penting guna memastikan setiap kebijakan dan bantuan tepat sasaran kepada petani.
 
"Kalau ini semua tidak dirangkum dalam satu data pertanian Indonesia, akan jebol. Lahan kita tidak akan tercatat dengan baik. Maka, ketika kami mencontohkan subsidi pupuk saja, sampai hari ini tidak pernah tepat sasaran," jelasnya.
 
Ganjar menegaskan bahwa keberhasilan modernisasi pertanian itu juga hanya dapat terjadi jika adanya keseriusan dari tiga aktor penting, yakni akademisi, pengusaha, dan pemerintah.

"Hasil riset terbanyak di Indonesia itu soal pertanian. Kenapa tidak dipakai? Pakai dong, sudah saatnya dipakai," tegas Ganjar.

Baca juga: Ganjar sudah siapkan tiga strategi buat UMKM "naik kelas"
Baca juga: Ganjar siap adu gagasan soal pemberantasan korupsi di KPK
 
Sebelumnya, KPU RI telah menetapkan peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

KPU juga telah menetapkan masa kampanye mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024