Kuala Lumpur (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dan PM Singapura Lee Hsien Loong pada Kamis menyaksikan penyelesaian penyambungan proyek Rapit Transit System (RTS) Link yang akan menghubungkan kedua negara.

“Alhamdulillah, pagi ini saya dan PM Lee hadir pada upacara penyelesaian bentang untuk proyek RTS Link yang menghubungkan Malaysia dan Singapura,” kata PM Anwar melalui akun media sosialnya diakses di Kuala Lumpur, Kamis.

Momen bersejarah itu berarti, menurut dia, merupakan langkah maju untuk menyelesaikan pembangunan RTS Link yang akan dimanfaatkan puluhan ribu orang pulang-pergi dari Johor ke Singapura.

Dalam upacara itu ia mengatakan dirinya dan PM Lee juga menandatangani plakat proyek yang akan diletakkan di dua tiang utama RTS Link di tengah-tengah Selat Tebrau untuk melambangkan semangat persahabatan dan kebersamaan kedua negara.

RTS Link akan menghubungkan Stasiun Bukit Chagar di Johor Bahru dengan Stasiun Woodlands North di Singapura.

Ia mengatakan jalur kereta api kembar sepanjang kurang lebih empat kilometer itu rencananya akan beroperasi penuh pada 31 Desember 2026 dan diharapkan dapat mengurangi lalu lintas di Tanggul Johor setidaknya 35 persen dengan perkiraan 10.000 penumpang per jam di setiap arahnya.

Selesainya RTS Link, menurut dia, tentunya akan terus mempererat hubungan persahabatan Malaysia dan Singapura serta terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan kedua negara.

Selain menyaksikan penyelesaian penyambungan proyek RTS Link, kedua perdana menteri juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bagi dua negara mengusahakan Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura (JS-SEZ).

Penandatanganan MoU yang diwakili Menteri Ekonomi Malaysia Rafizi Ramli dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura Gan Kim Yong itu, menurut Anwar, terjadi hanya dua bulan setelah digelarnya 10th Singapore-Malaysia Leaders’ Settlement yang terjadi pada Oktober 2023.

Anwar mengatakan Malaysia dan Singapura adalah mitra dagang terbesar kedua bagi masing-masing negara. Selain itu, Singapura juga merupakan sumber utama investasi asing langsung (FDI) dan merupakan investor asing terbesar kedua di Johor.

MoU itu, menurut dia, akan meningkatkan arus barang dan manusia lintas batas antara kedua negara, serta memperkuat ekosistem bisnis di JS-SEZ untuk mendukung investasi.

Baca juga: RI-Singapura-Malaysia bahas keselamatan pelayaran di Selat Malaka
Baca juga: BNN jalin koordinasi dengan Singapura dan Malaysia terkait Kratom

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024