Bandung (ANTARA News) - Aparat polisi dan TNI masih berjaga di Stasiun Cicalengka di Kabupaten Bandung, Jawa Barat,  menyusul aksi pengrusakan oleh sejumlah calon penumpang Senin pagi.

"Untuk sementara stasiun mendapat pengamanan lebih banyak dari Polri dan TNI, namun aktivitas pelayanan penumpang tetap normal," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung Jaka Djarkasih di Bandung.

Sementara itu beberapa bagian kantor stasiun itu yang mengalami kerusakan sudah dibereskan. Turun naik penumpang KA di sana juga normal tidak terpengaruh oleh insiden pengrusakan pagi tadi.

Terkait antisipasi ke depan, kata Jaka, pihaknya akan meningkatkan sosialisasi terkait penerapan kuota penumpang bagi penumpang KRD sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang kuota angkutan KA jarak dekat yakni 150 persen.

Menurut Jaka, untuk kuota angkut KRD Bandung Raya adalah 1.050 penumpang, dimana setiap stasiun yang dilintasi mendapat kuota masing-masing.

Ia mencontohkan, di Stasiun Cicalengka disediakan kuota 500 tiket, atau terbanyak dibanding stasiun lainnya. Hanya penumpang bertiket saja yang diperkenankan masuk ke dalam KA dengan penjagaan ketat.

"Kami sudah sosialisasikan dan diterapkan sejak 1 Agustus lalu, tapi KRD pemberangkatan pagi itu mungkin yang menjadi favorit sehingga penumpang berharap bisa berangkat dengan KRD pagi, padahal ada beberapa KA lain yang berangkat di jam pemberangkatan terdekat," katanya.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, PTKA akan menambah pengamanan di stasiun setiap pagi. Sedangkan untuk pemberlakukan KA luar biasa atau tambahan, menurut Jaka belum masuk dalam rencana.

"Sejauh ini tetap dengan KRD yang ada dengan penerapan aturan kuota penumpang, kami akan sosialisasikan terus. Tidak ada KRD tambahan, namun kami berharap penumpang bisa lebih menyebar ke stasiun lain agar lebih merata," kata juru bicara PTKA Daop II Bandung itu menambahkan.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013