Manila (ANTARA) - Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos pada Kamis (11/1) malam waktu setempat menyatakan optimisme bahwa negaranya bisa mencapai target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 6 hingga 7 persen pada 2023.

"Filipina disebut-sebut menjadi salah satu perekonomian berpertumbuhan tercepat di antara negara-negara besar Asia pada 2023," demikian disampaikan Marcos dalam sebuah upacara tradisional di istana kepresidenan di Manila.

Dengan pertumbuhan yang kuat, manajemen inflasi yang lebih baik secara keseluruhan, dan penurunan tingkat pengangguran, Filipina telah "bangkit dari dampak parah akibat pandemi dan guncangan-guncangan yang terjadi setelahnya," kata Marcos.

Menurut data resmi, inflasi secara tahunan (year on year/yoy) di Filipina turun menjadi 3,9 persen pada Desember 2023, membuat tingkat inflasi rata-rata setahun penuh menjadi 6 persen. Sementara tingkat pengangguran turun menjadi 3,6 persen pada November, terendah sejak April 2005.

Filipina kembali melanjutkan bisnis seiring negara tersebut menghadapi prospek ekonomi yang cerah, ujar Marcos.

"Saya terus memerintahkan korps diplomatik untuk bekerja sama dengan kami dalam mengidentifikasi bidang-bidang di mana kami dapat melakukan upaya dan inisiatif bersama dan kolektif," ungkap Marcos, seraya menekankan kesiapan pemerintahannya untuk mengatasi berbagai kekhawatiran mengenai kemiskinan, ketahanan pangan, perdamaian dan ketertiban, kesehatan, pekerjaan, dan penghidupan.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024