Nairobi (ANTARA) - Dinas Margasatwa Kenya (KWS) pada Jumat (13/1) mengumumkan rencana untuk memindahkan 21 badak hitam ke dalam Konservasi Loisaba, yang berlokasi sekitar 190 km di sebelah utara ibu kota Nairobi, sebelum akhir Januari ini, guna meningkatkan populasi spesies ikonik tersebut.

Direktur Jenderal KWS Erastus Kanga mengungkapkan bahwa 21 ekor badak hitam jantan dan betina tersebut akan didatangkan dari Taman Nasional Nairobi, Konservasi Ol Pejeta, dan Konservasi Margsatwa Lewa.

"Langkah strategis untuk menempatkan 21 badak hitam di Konservasi Loisaba ini sejalan dengan visi kami untuk membangun habitat yang layak, dan mengembangkan kondisi yang optimal bagi badak untuk tumbuh," kata Kanga dalam pernyataannya.

Dia menambahkan bahwa badak hitam berada di ambang kepunahan tiga dekade yang lalu. Namun, sejak saat itu populasi badak hitam meningkat dengan begitu cepat sehingga tempat perlindungan mereka kelebihan kapasitas.
 
   Arsip - Seekor badak hitam dengan mata terluka terlihat di Ol Pejeta Conservacy di Laikipia, Kenya, 4 Februari 2023. (Xinhua/Han Xu)


Menurut KWS, populasi badak hitam saat ini mencapai sekitar 966 ekor, naik dari 240 ekor pada 1984, berkat ditingkatkannya perlindungan dari pelaku perburuan liar.

Tom Silvester, kepala eksekutif Konservasi Loisaba, menuturkan bahwa kunci keberhasilan dalam meningkatkan populasi badak hitam di Kenya adalah menjaga spesies tersebut di kawasan lindung.

Silvester mengatakan bahwa badak hitam termasuk hewan penyendiri. Tanpa adanya ruang yang cukup untuk berpencar, hewan tersebut tidak dapat didorong untuk berkembang biak.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024