Shenzen (ANTARA) - Kota metropolitan di China selatan, Shenzhen, membukukan total volume perdagangan luar negeri e-commerce lintas perbatasan sebesar 326,53 miliar yuan (sekitar Rp713.54 45,96 triliun) pada 2023, melonjak 74,4 persen year on year (yoy), menurut biro perdagangan setempat pada Sabtu (13/1).

Data menunjukkan bahwa jumlah perusahaan ekspor e-commerce lintas perbatasan di Shenzhen kini melebihi 150.000, menyumbang hampir separuh dari penjual asal China di platform-platform e-commerce seperti Alibaba.com, AliExpress, Lazada, dan eBay.

Selain itu, sepertiga dari penjual asal China di platform Amazon berasal dari Shenzhen.

Dengan sistem kebijakan yang baik dan lingkungan bisnis yang unggul, Shenzhen berhasil menarik platform-platform domestik terkenal, seperti Douyin, JD Worldwide, dan Alibaba, serta perusahaan-perusahaan sejenis dari luar negeri, untuk meningkatkan investasinya di kota tersebut.

Amazon meluncurkan pusat inovasi pertamanya di dunia di Shenzhen pada Desember tahun lalu. Selain itu, Mercado Libre, platform e-commerce terbesar di Amerika Latin, juga akan segera membuka kantor pusat mereka di China, di kota metropolitan tersebut.

Per November 2023, luas gudang-gudang luar negeri yang dibangun dan dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan yang berbasis di Shenzhen telah melampaui angka 3,8 juta meter persegi, meningkat sekitar 1 juta meter persegi dibandingkan tahun 2022.

Hingga saat ini, Shenzhen memiliki 16 pelabuhan kargo dan 11 tempat pengawasan bea cukai serta kawasan berikat untuk bisnis e-commerce lintas perbatasan, yang memberikan dukungan signifikan terhadap perluasan dan peningkatan ekonomi e-commerce lintas perbatasan.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024