Kanazawa, Jepang (ANTARA) - Gelombang tsunami akibat gempa dahsyat yang mengguncang Semenanjung Noto dan sekitarnya di Jepang tengah pada Hari Tahun Baru telah menyapu sekitar 190 hektar lahan di tiga kota, demikian diumumkan pemerintah pada Senin.

Sementara itu jumlah korban jiwa dari bencana gempa telah naik menjadi 222 pada Senin sore, dua minggu setelah gempa bermagnitudo 7,6, menurut pemerintah prefektur Ishikawa.

Tsunami menyebabkan sebagian besar kerusakan di bagian timur laut semenanjung, termasuk Suzu dan Noto di pesisir Laut Jepang, menghancurkan rumah-rumah dan fasilitas pelabuhan, sedangkan tingkat kerusakan sepenuhnya belum dapat diperkirakan.

Wilayah seluas 190 hektar tersebut termasuk kota pesisir Shika di tengah prefektur, menurut pemerintah pusat.

Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi dalam konferensi pers mengatakan bahwa pemecah gelombang rusak setidaknya di tujuh pantai yang dilanda gelombang tsunami.

Luasnya genangan diketahui berdasarkan gambar yang diambil oleh helikopter Kementerian Pertanahan dan pemerintah prefektur, serta informasi peta dari Otoritas Informasi Geospasial negara tersebut.

Pemerintah Wajima yang dilanda bencana mengatakan bahwa siswa sekolah menengah pertama di kota utara Ishikawa akan dievakuasi ke fasilitas prefektur di kota selatan Hakusan pada Rabu.

Sumber: Kyodo
Baca juga: Angin kencang diprediksi akan terjang daerah dilanda gempa di Jepang
Baca juga: Jepang mulai bangun perumahan sementara bagi korban gempa
Baca juga: Jepang tingkatkan subsidi untuk bantu komunitas yang terdampak gempa

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024