Pandu, artinya kita memandu mereka untuk berinteraksi, kalau Lisane adalah singkatan dari tuli, daksa, dan netra, jadi disabilitas yang kita akomodasi itu
Jakarta (ANTARA) -
Komunitas Pandu Lisane membantu dan mengedukasi masyarakat non disabilitas agar bisa berinteraksi dengan disabilitas tuli, daksa, dan netra demi menciptakan lingkungan yang lebih inklusif.
 
"Pandu, artinya kita memandu mereka untuk berinteraksi, kalau Lisane adalah singkatan dari tuli, daksa, dan netra, jadi disabilitas yang kita akomodasi itu," kata Engagement Pandu Lisané Putri Sri Hanitami saat dihubungi di Jakarta, Senin.
 
Ia menyebutkan, ada banyak ragam disabilitas di Indonesia yang difasilitasi oleh Komunitas Pandu Lisané, tetapi terkait dengan disabilitas seperti autis atau down syndrome, masih membutuhkan perawatan klinis dari ahlinya.
 
"Kita merasa kalau autis dan down syndrome itu mesti punya pendamping khusus, enggak bisa semuanya mendampingi, kalau tuli, daksa, netra kan semua masyarakat umum bisa berinteraksi," katanya.
 
Ia mengemukakan, komunitas ini berdiri sejak 2018 dan sempat kosong saat pandemi COVID-19.
 
"Karena biasanya kita kegiatan luring, jadi di 2024 ini baru comeback, akhirnya kita kolaborasi dengan teman-teman komunitas. Kita juga berkolaborasi atau membuat event sendiri -loka karya mini- di mana teman-teman disabilitas yang menjelaskan sendiri bagaimana mereka berinteraksi, tentunya dengan pendamping," kata Putri.
 
"Kita juga membantu menjelaskan, misalnya netra itu seperti apa, kita hanya penjembatan, jadi mereka akan menjelaskan netra harus berinteraksi bagaimana, tuli bagaimana, dengan variasi dan bahasa isyaratnya. Kita ada lokakarya Bahasa Isyarat juga dan dasar-dasarnya, serta perkenalan bagaimana memulai percakapan," katanya.

Ia juga mengutarakan pentingnya masyarakat berhati-hati saat membantu teman-teman disabilitas daksa karena membutuhkan perawatan khusus.

"Daksa, bagaimana membantu mereka, apakah tiba-tiba mendorong atau bagaimana, karena daksa sendiri juga kompleks, ada yang daksa polio, cerebral palsy, ada yang menggunakan kursi roda, kruk, ada di mana mereka perlu perawatan khusus, kalau membantu enggak boleh asal dorong nih," katanya.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024