Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menilai pertahanan tim nasional Indonesia beberapa kali kehilangan momentum, saat kalah 1-3 dari Irak pada pertandingan Grup D Piala Asia 2023, Senin.

Pasukan Garuda sempat tertinggal terlebih dahulu lewat gol Mohanad Ali pada menit ke-17, gol sebelum Marselino Ferdinan menyamakan kedudukan melalui golnya pada menit ke-37, pada pertandingan yang dimainkan di Stadion Ahmed bin Ali, Al Rayyan. Sayangnya Irak lantas mampu mencetak dua gol tambahan melalui Oshama Rashid pada menit ke-47 dan Aymen Hussein pada menit ke-75.

Dengan hasil itu, Indonesia kini menghuni dasar klasemen Grup D dengan nol poin. Sedangkan Irak berada di posisi kedua dengan tiga poin, di bawah Jepang yang juga mengoleksi tiga poin.

“Tadi sempat 1-1 dan golnya di babak pertama juga karena bagian pertahanan kita agak berapa kali momentumnya hilang. Dan tadi kalau babak pertama kita bisa seri, mungkin beda tekanannya. Tapi kembali, tadi kita kecolongan. Di babak kedua saya rasa sama,” kata Erick saat ditemui seusai melakukan acara nonton bareng di Senayan Avenue, Jakarta.

Baca juga: Marselino sayangkan keputusan wasit tak batalkan gol kedua Irak

“Tentu saya berharap pelatih, para pemain meninjau ulang pertandingan hari ini. Tadi generasi muda nih, masa depan kita, optimis kalau kita bisa kembali merebut poin, baik lawan Vietnam atau Jepang, kita coba. Namanya bola itu bundar,” tambahnya.

Dengan hasil ini, mimpi Indonesia untuk lolos dari fase grup terlihat sangat berat, sebab timnas masih harus berhadapan dengan Jepang dan Vietnam. Meski demikian, Erick meminta agar rasa percaya diri tetap dijaga oleh tim. “Nanti kita lihat apakah pelatih Shin Tae-yong dan pemain bisa mencoba memperbaiki, kita jangan kasih bendera putih sebelum berakhir. Ini kan juga pertandingannya dua kali,” ucap sosok yang juga merupakan Menteri BUMN itu.

Baca juga: Shin berhasrat ubah karakter permainan timnas melalui peran striker

Erick juga mengingatkan bahwa apapun hasil yang didapat di Piala Asia 2023, timnas masih memiliki harapan untuk menyongsong masa depan, sebab tim saat ini banyak dihuni pemain muda.

“Habis ini ada kejuaraan U-23 di Asia, yang pertama kali kita dalam sejarah belum pernah masuk, tim senior kita juga ini pertama kali setelah 17 tahun kita belum pernah masuk. Kalau kita lihat masa depannya baik, karena mayoritas tadi kalau babak pertama saya rasa hanya Jordi Amat dan Yakob yang usianya di atas 24 (tahun), yaitu 31 dan 26, Asnawi dan semuanya rata-rata di bawah 24, jadi saya rasa kita coba terus tingkatkan performanya,” paparnya.

Untuk menjaga nuansa optimistis di timnas, Erick meminta agar timnas Indonesia bisa berkaca pada penampilan tim Asia Tenggara lainnya, Vietnam, yang sempat merepotkan Jepang sebelum kemudian kalah 2-4 dari sang raksasa Asia.

“Salah satu kekuatan mereka (Vietnam), ketika mereka main sebagai tim nasional, (jiwa) patriotiknya itu sangat tinggi. Ini yang saya rasa pemain kita mesti belajar ketika pakai Merah-Putih, ya harus all out. Hari ini sudah all out, tapi harus lebih lagi. Vietnam bisa (memberikan perlawanan), kenapa Indonesia gak bisa,” tegasnya.

Timnas akan berhadapan dengan Vietnam pada Jumat (19/1), sebelum memainkan pertandingan fase grup dengan menantang Jepang pada Rabu (24/1) mendatang.

Baca juga: Indonesia takluk 1-3 dari Irak di laga perdana Piala Asia 2023 Qatar
Baca juga: Jepang bangkit dari ketinggalan untuk menang 4-2 atas Vietnam


Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024