Guangzhou (ANTARA) - Produk Domestik Bruto (PDB) Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, di China selatan, diproyeksikan melampaui angka 3 triliun yuan (1 yuan = Rp2.171), atau sekitar 422 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.559) pada 2023, demikian menurut otoritas setempat pada Senin (15/1).

Selama setahun terakhir, Guangzhou telah membuat berbagai pencapaian baru dalam hal pembangunan ekonomi dan sosial, ujar Sun Zhiyang, selaku Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Guangzhou. Baik total penjualan ritel barang konsumsi maupun total nilai impor dan ekspornya menembus angka 1 triliun yuan dalam tiga tahun berturut-turut. Sementara itu, investasi aset tetap tercatat melampaui 860 miliar yuan.

Dalam hal industrialisasi digital, Guangzhou telah membangun 15.200 stasiun pemancar (base transceiver station/BTS) 5G baru, sehingga total BTS di kota itu menjadi 91.700 unit. Nilai tambah dari industri-industri inti dalam ekonomi digital menyumbang 13 persen dari PDB regional pada 2023.

Kota itu juga terus mempercepat pengembangan industri baru atau emerging industry, dengan produksi kendaraan energi baru (NEV) melebihi 650.000 unit. Angka tersebut mewakili pertumbuhan 1,08 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Nilai tambah dari industri baru yang strategis mewakili lebih dari 30 persen PDB regional.

Tahun lalu, jumlah perusahaan teknologi tinggi di Guangzhou meningkat menjadi 13.000, sementara jumlah perusahaan kecil dan menengah berbasis teknologi mencapai 21.000. 
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024