Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa selama 2023, telah ditandatangani sebanyak 13 wilayah kerja (WK) migas kontrak bagi hasil (PSC) dengan total firm commitment sebesar 178,6 juta dolar AS.

Kementerian ESDM mencatat bahwa jumlah WK yang ditawarkan di 2023 berjumlah 10 WK. Namun, terdapat tiga WK dari tahun sebelumnya yang ikut ditandatangani pada 2023.

"Untuk tahun ini, jadi yang ditandatangani ada 13 dari yang ditawarkan 10 karena ada tahun sebelumnya tahun 2022 ada yang ikut juga ditandatangani tahun ini," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji saat konferensi pers "Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024 Sesi: Minyak dan Gas Bumi" di Gedung Ditjen Migas, Jakarta, Selasa.

Adapun, 13 WK tersebut, yakni Bireun Sigli, Offshore North West Aceh (Meulaboh), Offshore South West Aceh (Singkil), West Kampar, Jabung Tengah.

Kemudian, Beluga, East Natuna, Paus, Sangkar, Bunga, Peri Mahakam, Bengara I, dan Akia.

Tutuka juga mengatakan ada satu WK, yakni WK Bobara yang ditawarkan pada 2023 saat ini masih dalam proses penilaian. Selanjutnya, dua WK masing-masing Akimeugah-I dan Akimeugah-II dalam proses lelang.

"Kemudian yang kami tawarkan juga pada tahun 2023 akan diselesaikan pada awal tahun 2024 ini. Jadi, ada WK Bobara dan ada WK lainnya, yaitu WK Akimeugah-I dan Akimeugah-II masih dalam proses lelang. Ini kami harapkan bisa selesai di awal tahun (2024)," ucap Tutuka.

Kementerian ESDM, lanjut dia, juga menargetkan 10 WK yang dilelang di 2024 ini.

"Jadi, rencana target 2024 itu 10 WK tetapi kami bekerja sama dengan tim yang bekerja untuk SKK Migas, beberapa daerah itu kalau menurut saya informasinya itu cukup menjanjikan. Jadi, itu akan kami buat juga sebagai WK yang akan dilelang tentunya akan melalui proses administrasi dulu, kami upayakan 2024 juga bisa masuk," tuturnya.

Menurut dia, ada potensi migas menjanjikan dari WK yang dilelang tersebut seperti di utara Madura dan Blok Andaman.

"Jadi, beberapa daerah di utaranya Madura itu kalau saya pahami itu cukup prospektif jadi akan kita upayakan. Kemudian, yang di sekitar Blok Andaman itu juga ada yang prospektif, kami juga upayakan, selain yang sudah ada," ucap Tutuka.

Diketahui, pemerintah terus meningkatkan kegiatan eksplorasi dengan menawarkan blok-blok baru melalui Indonesia Petroleum Bidding Round. Kegiatan hulu masih perlu ditingkatkan untuk mencapai target produksi nasional 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari (BSCFD) pada 2030.

Baca juga: Tiga kontrak bagi hasil migas total investasi 22,2 juta dolar diteken

Baca juga: Menteri ESDM setuju alihkan pengelolaan WK Pertamina EP untuk Aceh

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024