Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya menyatakan bahwa produk-produk buatan Jawa Timur (Jatim) diminati pasar luar negeri yang tercermin dari kinerja ekspor impor pada Desember 2023.

Peneliti senior PPKE FEB Universitas Brawijaya Joko Budi Santoso kepada ANTARA di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa mengatakan, secara umum kinerja perdagangan Jawa Timur dalam kondisi baik mengingat neraca perdagangan nonmigas pada periode Desember 2023 mengantongi surplus 194,94 juta dolar AS.

"Jika sektor nonmigas surplus, secara umum kinerja perdagangan sudah baik. Sehingga mengindikasikan produk Jawa Timur itu diminati pasar luar negeri," kata Joko Budi.

Sebagai informasi, neraca perdagangan Jawa Timur selama Desember 2023 mengalami defisit sebesar 489,14 juta dolar AS. Kinerja ekspor Jawa Timur pada periode tersebut tercatat sebesar 2,16 miliar dolar AS, sementara impor sebesar 2,65 miliar dolar AS.

Defisit tersebut disebabkan impor migas yang tercatat sebesar 700,87 juta dolar AS, sementara ekspor sebesar 16,79 juta dolar AS dan menyebabkan defisit 684,08 juta dolar AS. Pada sektor nonmigas, ekspor Jawa Timur sebesar 2,14 miliar dolar AS dan impor 1,95 miliar dolar AS.

Joko Budi menjelaskan, dalam upaya untuk meningkatkan surplus perdagangan dengan negara mitra, perlu dilakukan penguatan kinerja ekspor dengan mendorong kinerja dan mengurangi ketergantungan bahan baku impor.

"Ini perlu dilakukan karena hampir 80 persen impor Jawa Timur adalah bahan baku penolong yang dipergunakan oleh industri," katanya.

Ia menambahkan, kebijakan pemerintah daerah untuk pengembangan industri substitusi impor tersebut harus diperkuat dengan proses alih fungsi teknologi. Selain itu, industri yang menggunakan sumber daya lokal tinggi juga perlu diberikan insentif fiskal.

"Industri-industri yang menggunakan sumber daya lokal yang tinggi juga harus diberikan insentif fiskal yang memadai agar terus bisa berkembang," katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur secara kumulatif periode Januari-Desember 2023, neraca perdagangan Jawa Timur tercatat mengalami defisit sebesar 6,54 miliar dolar AS, dimana kinerja ekspor sebesar 21,45 miliar dolar AS sementara impor sebesar 28,48 miliar dolar AS.

Baca juga: Rusia perkuat perdagangan dengan Jatim
Baca juga: Gubernur Jatim apresiasi produk petani hutan masuk pasar ekspor
Baca juga: Bank Jatim bantu fasilitasi ekspor kakao Blitar tembus pasar global

 

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024