"Pertama saya ingin sampaikan kepada masyarakat Bone rasa hormat, salam hangat karena antusiasme yang luar biasa yang begitu banyak, ada dimana mana. Tapi massa dengan semangat itu berbeda,"
Makassar (ANTARA) - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan menyambut baik antusias massa yang hadir sekaligus langsung menyerap aspirasi masyarakat saat menghadiri kampanye akbar di Lapangan Bola, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

"Pertama saya ingin sampaikan kepada masyarakat Bone rasa hormat, salam hangat karena antusiasme yang luar biasa yang begitu banyak, ada dimana mana. Tapi massa dengan semangat itu berbeda," ujar Anies disela kampanye di lapangan setempat, Kabupaten Bone, Rabu.

Anies juga menyampaikan dengan uang orang-orang bisa menggerakkan massa, tetapi uang tidak bisa menggerakkan semangat massa yang hadir di sini. Sebab, masih banyak orang hadir penuh dengan semangat datang dan tidak mungkin orang yang datang tanpa keyakinan, tanpa kepercayaan demi untuk mendapatkan perubahan.

"Jadi, saya tiba di Bone ini bukan saja menceritakan misi visi kita, tapi saya menyerap semangat masyarakat Bone yang luar biasa bergelora, itu yang membuat selesai acara ini. Saya malah makin semangat, saya malah merasa Sulsel memang luar biasa," tuturnya bersemangat.

Kepada wartawan mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mendengarkan dan menyerap keluhan-keluhan masyarakat dari petani dan nelayan mulai masalah pupuk hingga ketersediaan BBM jenis solar bahkan harga kebutuhan bahan pokok yang terus merangkak naik.

"Jadi gini, saat kita bicara masalah pertanian keluhannya dimana mana. Ada tiga, satu pupuk, dua pupuk, tiga pupuk. Kemudian saat bicara tentang nelayan, solar. Isu utamanya bagaimana solar tersedia dan harganya terjangkau," ungkapnya

"Nah itu adalah salah satu program utama kita, 100 hari pertama kita adakah, kita akan menata ulang tentang tata niaga pangan kita, supaya yang bekerja menghasilkan bisa sejahtera. Petani, nelayan, pekebun, peternak," paparnya menegaskan.

Di sisi lain, kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini bahwa ke depan keluarga mendapatkan harga pangan lebih murah. Karena hari ini berasnya mahal, cabainya mahal, telurnya mahal, kemudian tentang ikan juga begitu.

Calon Presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan (tengah) menyapa pendukungnya di lokasi kampanye, Lapangan Bola, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi selatan, Rabu (17/1/2023). ANTARA/HO-Dokumentasi Agung warga Bone.
"Kita ingin itu segera kita tuntaskan agar keluarga keluarga kita bisa menabung dan petani pun dengan penghasilan lebih baik peternak nelayan juga bisa menabung," katanya.

Anies pun menitipkan pesan kepada para relawan untuk menjangkau semua selama satu bulan terakhir ini agar gerakan perubahan semakin luas, dukungan makin banyak. Sehingga pada 14 Februari 2024, Insya Allah akan jadi hari perubahan di Indonesia.

Soal isu pemekaran wilayah Kabupaten Bone yang dianggap sangat luas, kata Anies, tentunya menjadi aspirasi. Sebab, inspirasi serupa ada di banyak di berbagai tempat, dan pihaknya melihat selama itu masalahnya adalah terkait pelayanan masyarakat. Supaya pemerintah dapat melayani dengan baik, maka dapat diskusikan dan bisa bahas bersama.

"Yang menjadi isu kan ketika rencana pemekaran itu bukan karena pelayanan, tapi karena alasan-alasan yang non teknokratik, non-pelayanan, nah yang itu saya rasa harus dipikir ulang," ujarnya.

"Ketika wilayahnya besar, kemudian jangkauan pemerintah menjadi sulit. Di banyak tempat, itu secara objektif harus kita berikan ruang untuk ada pembahasan tentang pemekaran," kata Anies menambahkan lagi.

Kampanye akbar Calon Presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan dihadiri ribuan massa. Kampanye tersebut juga diduga adanya intimidasi dari kelompok tertentu, kendati demikian kampanye berjalan lancar.

Rencananya, seusai berkampanye, Anies bersama rombongan menuju Pondok Pesantren DDI Mangkoso di Kabupaten Barru untuk menghadiri hari jadi pesantren tersebut setelah mendapat undangan dari Wakil Presiden Ke-10 dan 12 HM Jusuf Kalla.

 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024