Canberra (ANTARA) - Duta Besar China untuk Australia Xiao Qian mengatakan bahwa 2023 merupakan tahun "pertukaran, dialog, dan peningkatan" bagi hubungan China-Australia, ketika dialog dan kerja sama di segala bidang dilanjutkan dan kerja sama praktis membuahkan hasil yang bermanfaat.

Dalam sambutannya pada acara perayaan Tahun Baru untuk media China dan Australia yang diadakan di Kedutaan Besar China di Canberra pada Rabu (17/1), Xiao mengatakan bahwa perdagangan dua arah mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah dan kerja sama investasi telah mencapai kemajuan positif.

Menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Australia, total perdagangan barang antara kedua negara mencapai 281,263 miliar dolar Australia (sekitar Rp2,9 kuadriliun) dari Januari hingga November pada 2023, meningkat 8,52 persen secara tahunan (year on year).

Xiao mengatakan bahwa kedua belah pihak telah menangani dengan baik kekhawatiran perdagangan yang sah dari satu sama lain berdasarkan prinsip saling menghormati.

Batu bara, kayu gelondongan, jelai, jerami, dan produk-produk lainnya dari Australia telah kembali masuk ke pasar China, dan Australia telah kembali menyediakan penyewaan komersial Pelabuhan Darwin bagi sebuah perusahaan swasta milik China.

Kedua negara mencapai konsensus berprinsip tentang penyelesaian perselisihan perdagangan yang tepat terkait ekspor wine Australia ke China.

Momentum pertukaran budaya dan antarmasyarakat semakin meningkat, kata Xiao.

Dia menambahkan bahwa China masih menjadi sumber pelajar asing terbesar di Australia. Dalam tiga kuartal pertama 2023, lebih dari 380.000 wisatawan China mengunjungi Australia.

"Seiring tahun 2024 menandai 10 tahun peresmian Kemitraan Strategis Komprehensif China-Australia, perkembangan hubungan China-Australia dihadapkan pada peluang-peluang krusial," ujar Xiao.

Dia berharap kedua pihak dapat bekerja sama dalam mendorong pengembangan hubungan bilateral yang berkelanjutan.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024