sudah terlambat ... Nggak cukup
Jakarta (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan solusi untuk kasus prevalensi kekerdilan pada anak atau stunting bukan hanya memberikan makan siang dan susu gratis kepada anak-anak.

Di hadapan para tenaga kesehatan di acara Desak Anies di Jakarta, Kamis, Anies mengatakan stunting dapat menghambat tumbuh kembang anak dan berdampak seumur hidup. Menurut dia, memberikan makan siang terhadap anak-anak sudah terlambat untuk menangani prevalensi stunting.

"Penanganannya tidak bisa di masa sekolah. Jadi, nggak cukup dikasih makan siang, sudah terlambat. Nggak cukup," kata Anies.

Menurut mantan gubernur DKI Jakarta itu, pemenuhan nutrisi harus diberikan kepada ibu hamil, sehingga dapat dilakukan intervensi sejak dini atau di 1.000 hari pertama usia anak.

Baca juga: Anies: Pemberantasan korupsi mulai dari tingkat Presiden ​​​​​​​

Selain soal makanan, Anies juga mengatakan imunisasi tuntas dan pola asuh yang tepat dapat mencegah prevalensi stunting. Selain itu, kepedulian terhadap ibu hamil juga perlu diperhatikan, sebab merekalah yang mengandung calon pemimpin bangsa Indonesia.

Anies menambahkan harus ada kebijakan dari Pemerintah pusat mengenai panduan pelayanan kesehatan ibu hamil dan anak usia dini yang dapat dikelola di daerah.
​​​​​​​
Selain itu, menurut dia, banyak anak mengalami intoleransi laktosa, sehingga nutrisi yang didapat tidak harus melalui susu, tetapi juga sumber pangan dari laut.
​​​​​​​
"Kalau (hanya) dari susu, nanti pabrik-pabrik susu yang akan hidup dari proyek ini. Tetapi kalau kita dorong (makan) ikan, maka kita akan dapat ikan itu di semua tempat dengan mudah. Di danau dapat, di laut dapat, dan harganya terjangkau, aksesnya mudah," ujar Anies.

Baca juga: Anies Baswedan anggap JK adalah orang tuanya sendiri

Apabila anak-anak Indonesia dibiasakan sejak awal untuk mengonsumsi makanan sehat yang diproduksi dalam negeri, maka ke depan akan terlatih untuk tidak menjadi konsumen impor.
​​​​​​​
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Masa kampanye berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Setelah masa kampanye, ada masa tenang pada 11-13 Februari 2024. Kemudian, jadwal pemungutan suara Pemilu 2024 berlangsung serentak pada 14 Februari 2024.

Baca juga: Penggemar Korean Wave kirim "coffee truck" Anies untuk senang-senang

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024