Untuk mencapai Gunung Aconcagua nanti, aku akan menjadi perempuan muda dari Asia Tenggara yang mencapai gunung ini
Jakarta (ANTARA) - Pendaki muda Indonesia Khansa Syahlaa selangkah lagi berpotensi menjadi wanita termuda Asia Tenggara yang mampu menaklukkan Gunung Aconcagua di Argentina dengan ketinggian 6.962 mdpl (meter di atas permukaan laut).

Khansa akan berangkat ke Argentina pada Sabtu (20/1) untuk memenuhi pendakian gunung keempatnya dalam program Seven Summit of The World setelah pada hari ini, Kamis, dilepas langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Jakarta.

“Hari ini kita telah kehadiran pendaki muda kita, Khansa dan ayahandanya Pak Aulia dimana Sabtu pagi akan berangkat untuk pendaki gunung Seven Summit salah satunya adalah di Argentina ya dan ini kita lepas secara resmi karena aktivasi dan juga expedition Khansa kali ini Kemenpora mendukung dan hari ini kita lepas,” kata Dito.

“Untuk mencapai Gunung Aconcagua nanti, aku akan menjadi perempuan muda dari Asia Tenggara yang mencapai gunung ini,” tambah Khansa setelah dilepas oleh Dito.

Wanita 18 tahun itu mengatakan Aconcagua menjadi gunung tertinggi dengan trek terpanjang yang akan ia daki. Ia pun mengatakan menjelang pemberangkatan pendakian, ia sudah melakukan banyak persiapan yang dilakukannya selama berbulan-bulan untuk menaklukkan gunung yang berada di dekat perbatasan Chile tersebut.

Ia menjelaskan persiapan itu di antaranya adalah dengan berlatih naik gunung yang ada di Indonesia seperti halnya Gunung Slamet, Gunung Gede, dan Gunung Argapura.

“Gunung Aconcagua ini memiliki tinggi sekitar 6.962 mdpl, ini akan menjadi gunung tertinggi yang akan aku daki dan gunung dengan trek terpanjang yang akan aku daki juga, butuh waktu sekitar 15 hari untuk pelaksanaan pendakian gunung ini,” jelas Khansa.

“Terakhir itu, gunung yang aku daki, itu Gunung Kilimanjaro, itu tertinggi di ketinggian 5.900, 5.800. Dan ini akan menjadi gunung dengan ketinggian 6.900. Jadi, bedanya 1.000 lagi, yang lebih tinggi lagi, tantangan yang pastinya ada anginnya, dinginnya. Dan Aconcagua ini terkenal akan kesulitan yang sangat panjang. Jadi, maka dari itu, kita sudah persiapan,” imbuhnya.

“Kita persiapan, kalau aku sendiri, aku latihan naik gunung dengan naik gunung juga. Aku mau naik ke Gunung Aconcagua, aku latihannya ke Gunung Gede, ke Gunung Slamet, ke gunung-gunung di daerah Jawa. Aku latihan Gunung Argopuro, yang biasanya, orang-orang sekitar 4-5 hari, aku coba dalam waktu 18 jam, untuk sampai ke tektoknya,” lanjutnya.

Pendaki muda Khansa Shahlaa akan mendaki Gunung Aconcagua di Argentina, Amerika Selatan pada 20 Januari 2024, untuk mengibarkan Merah Putih. Pendakian ini dalam rangka program Seven Summit of The World. Tak disangka dari yang dulunya introvet dan takut gelap, perempuan berusia 18 tahun ini telah mengibarkan Merah Putih setidaknya di 89 puncak gunung di dunia, Kamis (11/1/2024). (ANTARA/Ho/Kemenpora/Bagus)
Selain itu, Khansa menambahkan, ia juga menyiapkan persiapan lainnya seperti ipersiapan logistik hingga ilmu-ilmu tentang penyakit di ketinggian.

“Lalu, latihan lari, persiapan perbekalan juga, peralatan, helm, dan sepatunya juga, aku pakai sepatu yang berbeda, double boots, perbekalan alat-alat, semua logistik juga. Dan pastinya ilmu-ilmu, seperti kemarin aku diajarin diberikan ilmu secara langsung, aku diberikan ilmu tentang penyakit ketinggian seperti hipoksia dan lain-lain,” tambahnya.

Lebih lanjut, Khansa mengatakan tantangan yang akan ia hadapi di Aconcagua adalah bagaimana ia dapat menyesuaikan tubuhnya dengan suhu di gunung tersebut yang ia perkirakan mencapai minus 15 derajat sampai minus 20 derajat.

“Jadi gunung ini memiliki ketinggian yang sangat-sangat tinggi 6.900 mdpl pastinya dibutuhkan hal yang berbeda. Hal yang berbeda adalah aklimatisasi, adalah penyesuaian tubuh dengan ketinggian dimana prinsipnya adalah naik setinggi-tingginya dan turun serendah-rendahnya,” jelasnya.

“Kita naik gak langsung naik ke atas, kita naik ke atas kita turun ke bawah lagi, ke atas ke bawah lagi, itu dilakukan step by step agar kita ada penyesuaian suhu dengan tubuh. Itu dilakukan agar mengantisipasi bahaya kedinginan. Gunung di sana diperkirakan sekitar minus 15 sampai minus 20 derajat dengan tingkat keberhasilan mendaki sampai puncak sekitar 70 persen,” tambahnya.

Khansa sendiri akan mendaki puncak Aconcagua itu bersama ayahnya, Aulia Ibnu dan juga didampingi oleh pemandu asal Argentina. Di usianya yang tergolong muda, Khansa hingga kini telah menaklukkan 89 gunung di seluruh dunia, baik di Indonesia ataupun luar negeri.

Baca juga: Perwira TNI sukses daki tujuh puncak Sembalun selama 5 hari
Baca juga: Daki Everest tahun depan Mapala UI tuntaskan Seven Summit
Baca juga: Pendaki putri Mahitala mulai tahapan pendakian Elbrus


Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024