Garut (ANTARA) - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mendukung investor untuk mengembangkan beras varietas basmati di lahan pertanian Kecamatan Cibalong wilayah selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk meningkatkan kesejahteraan petani karena nilai jual tinggi dibandingkan jenis beras lain.

"Ini (tanam padi basmati) sangat terbuka, karena kita kalau tanam untuk makan sendiri sudah lebih daripada cukup, tinggal bagaimana tanaman ini adalah untuk meningkatkan pendapatan atau kesejahteraan para petani," kata Helmi  di Garut, Jumat.

Ia menuturkan Kabupaten Garut selama ini sudah terpenuhi kebutuhan berasnya, bahkan jumlahnya surplus, sehingga tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, tapi juga luar daerah.

Meski kebutuhan beras sudah cukup, kata dia, Pemkab Garut tetap memberikan kesempatan bagi investor yang ingin mengembangkan sektor usaha pertanian untuk memberikan manfaat keuntungan bagi petani dari hasil pertanian tersebut.

Ia menyampaikan bukti mendukung program pertanian itu, maka Pemkab Garut membantu menyiapkan lahan untuk dilakukan uji coba penanaman padi basmati di Kecamatan Cibalong atau di kawasan selatan Garut.

"Ini hanya uji coba dulu, uji coba itu tidak besar, tidak luas, tapi kita juga ingin ada tempat yang memang cocok untuk terus dikembangkan beras basmati," katanya.

Menurut dia produk beras basmati memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan harga beras yang selama ini dikonsumsi oleh masyarakat di Kabupaten Garut, sehingga bisa memberikan keuntungan besar bagi petani.

Ia menyebutkan beras yang biasa dimasak oleh masyarakat di Garut harganya di kisaran Rp15 ribu per kilogram, sedangkan beras premium varietas basmati memiliki nilai jual lebih mahal yakni Rp40 ribu per kilogram.

"Yang dipasak itu oleh ibu-ibu Rp15 ribu, yang premium ini kan Rp40 ribu, jadi bisa ada selisih yang tentu ini buat kesejahteraan  petani," katanya.

Terpisah, Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan pada Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Garut Ardhy Firdian menambahkan, permintaan awal lahan yang akan dilakukan uji coba penanaman varietas basmati seluas 50 hektare, namun yang tersedia hanya 30 hektare di Kecamatan Cibalong.

Ia menyampaikan alasan dipilih wilayah Kecamatan Cibalong karena terdapat tanah carik desa yang cukup luas dengan topografi hamparan tanah relatif datar, sehingga cocok untuk uji coba penanaman padi tersebut.

Komiditas beras tersebut, lanjut dia, berdasarkan informasi dari investor memiliki nilai jual yang tinggi dibandingkan dengan beras lainnya, namun secara karakter beras tersebut tidak pulen seperti beras unggulan dari Garut.

"Padi jenis ini memiliki potensi yang lebih tinggi daripada padi yang biasa ditanam di Garut, serta harga yang lebih tinggi, hanya memang kalau secara karakter beras ini tidak pulen seperti halnya beras kita," kata Ardhy.


 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024