Prodi D3 farmasi Untidar nantinya akan menjadi prodi vokasi farmasi satu-satunya di Magelang
Magelang (ANTARA) - Universitas Tidar melakukan tinjauan instrumen guna persyaratan pembukaan program studi diploma III (D3) farmasi, di Ruang Rapat Fakultas Pertanian, Kampus Sidotopo.

"Prodi farmasi memiliki peluang baik, khususnya di wilayah Kabupaten Magelang karena saat ini baru ada satu prodi farmasi di wilayah ini," kata perwakilan dari LLDikti Wilayah VI Jawa Tengah Gandung Sumardi dalam siaran pers di Magelang, Jumat.

Baca juga: Kampus dorong apoteker bukan sekadar peracik obat

Tinjauan dilakukan oleh tim penyusun program studi D3 Farmasi, Fakultas Pertanian, Untidar bersama tim Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VI.

Ia menyampaikan, prodi D3 farmasi Untidar nantinya akan menjadi prodi vokasi farmasi satu-satunya di Magelang.

Menurut dia, kebutuhan tenaga kerja farmasi saat ini cukup tinggi. Tidak hanya untuk tingkat pendidikan S1, tetapi juga teknisi seperti diploma.

"Saat ini sudah tersedia enam dosen berlatar belakang farmasi dan profesi apoteker sejak 2 tahun lalu di Fakultas Pertanian. Syarat dosen untuk pengajuan prodi baru ini sudah mencukupi yaitu bakground studinya linier dengan prodi bersangkutan," katanya.

Dekan Fakultas Pertanian Joko Sutrisno mengungkapkan pada instrumen pembukaan prodi terdapat indikator keunikan prodi, seperti misal target profesi lulusan, mata kuliah, dan lain-lain.

Baca juga: Sejumlah tantangan pengembangan fitofarmaka di Tanah Air

"Borang sudah kita ajukan ke senat universitas selanjutnya kami meminta masukan LLDikti terkait borang atau instrumen pembukaan program studi vokasi ini. Kami targetkan semester depan sudah bisa merekrut mahasiswa baru," katanya.

Rektor Untidar Sugiyarto menyampaikan, pembukaan program studi baru memerlukan masukan agar D3 Farmasi segera menjadi bagian dari Fakultas Pertanian Untidar.

"Kami mengundang LLDikti dalam rangka menambah semangat agar D3 Farmasi menjadi bagian dari keluarga besar Untidar. Ini adalah pendekatan motivasi yang detail, bagaimana teman-teman yang sudah membuat instrumen bisa mencermati dan me-review, dengan harapan surat keputusan bisa turun," katanya.

Ia menyampaikan pembukaan program studi D3 Farmasi akan mewadahi masyarakat yang ingin melanjutkan studi pada bidang farmasi. Ini juga menjadi langkah baik dalam mengembangkan program studi Untidar.

"Ada mimpi bahwa dalam rangka mengemban amanah para pendiri Untidar, mimpinya di Untidar mempunyai fakultas kedokteran, minimal fakultas kesehatan. Mimpi ini harus dimulai, salah satu langkah dari prodi farmasi dan gizi," katanya.

Baca juga: Ahli: Jamu tidak sama dengan obat fitofarmaka

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024