Guiyang (ANTARA) - Para peneliti China menemukan spesies baru Hypericum di Provinsi Guizhou, China barat daya.

Penemuan tersebut, yang dilakukan oleh para peneliti dari Fakultas Kehutanan di Universitas Guizhou, baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal PhytoKeys.

Dalam ekspedisi survei tumbuhan di area karst Cagar Alam Nasional Maolan di wilayah Libo, para peneliti menemukan spesimen Hypericaceae yang tidak biasa, yang tumbuh di habitat berbatu, tanpa tanah, di puncak gunung karst.

"Setelah investigasi lapangan dan pengumpulan spesimen, kami melakukan analisis morfologi terperinci dan menyadari bahwa karakteristik morfologi spesies ini mirip dengan Hypericum, tetapi ada perbedaan yang jelas pada daun dan kelopak bunga dibandingkan dengan spesies-spesies yang dikenal di China," ujar An Mingtai, profesor di Fakultas Kehutanan di Universitas Guizhou, yang memimpin kelompok penelitian itu.

Spesies baru itu diberi nama Hypericum liboense yang diambil dari nama wilayah tempat spesies itu ditemukan.

Hypericum merupakan genus terbesar dari keluarga Hypericaceae, dengan sekitar 470 spesies di seluruh dunia. Di China, genus tersebut diketahui memiliki total 68 spesies dan sembilan subspesies, dengan 33 spesies di antaranya merupakan spesies endemik di negara itu.

Tumbuhan Hypericum sebagian besar berupa herba atau semak, dan lebih jarang berupa pohon, serta bunganya sering berwarna kuning atau keemasan dan kadang-kadang putih. Beberapa spesies dari genus ini dibudidayakan di seluruh dunia karena nilai ornamentalnya, sementara sejumlah spesies dari genus itu memiliki khasiat obat yang signifikan. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024