Jakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengajak warga Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menjaga persatuan dan kesatuan di tengah momentum Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024.

“Bahwa yang namanya peace (kedamaian) dan harmoni harus selalu kita jaga, 14 Februari pasti. Tapi yang lebih besar dan harus kita jaga adalah, menjaga persatuan dan kesatuan untuk Indonesia. Untuk rumah kita Indonesia,” kata Sigit saat menghadiri acara Jogja Asik di Yogyakarta, Jumat (19/1) malam, sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Sabtu.

Sigit mengatakan bahwa pesta demokrasi lima tahunan tidak boleh mengenyampingkan semangat untuk menjaga keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

“Kita bangga menjadi warga negara Indonesia. Karena itu, tentunya semangat untuk terus menjaga mengawal keberagaman Indonesia untuk kita semua terus dikobarkan,” imbuhnya.

Gelaran Jogja Asik, kata Sigit, merupakan wadah yang luar biasa untuk mengumpulkan partai politik dan masyarakat Yogyakarta. Gelaran tersebut berisikan pameran seni rupa dan pentas seni musik dengan tema “Peace and Harmony, Jogja Bermusik untuk Indonesia Asik”.

“Hari ini luar biasa, di dalam situasi Pemilu yang sebentar lagi akan berlangsung puncaknya tanggal 14 (Februari). Hari ini, seluruh partai ada disini, tim pemenangan ada di sini berkumpul dengan seluruh masyarakat Yogya dan ini mungkin baru terjadi di Yogyakarta,” ucap dia.

Sigit juga mengapresiasi diciptakannya lagu berjudul “Polisi Jagoanku”. Lirik dari lagu tersebut ditulis oleh Budayawan Butet Kartaredjasa bersama dengan Helarius Daru I (Ndarboy Genk).

“Jadi, dalam kesempatan ini, Mas Daru, Mas Butet terima kasih atas apresiasi luar biasa kepada kami, kepolisian, dan tentunya ini hadiah. Namun, juga amanah yang sangat berat. Tetapi, saya kira personel Polri, saya, disaksikan seluruh warga masyarakat Yogya, penghargaan diberikan beliau tentunya harus kita bisa pertanggungjawabkan,” tandas Sigit.

Baca juga: Lemkapi harap pernyataan Kapolri soal kepemimpinan tidak dipolitisasi

Baca juga: Mahfud tak persoalkan pernyataan kapolri soal estafet kepemimpinan

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2024