Jenewa (ANTARA) - Hampir 25.000 warga Palestina dilaporkan tewas dalam konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober tahun lalu, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, kata seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (19/1).

Ajith Sunghay, pejabat di Kantor Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB di Wilayah Pendudukan Palestina, mengatakan dalam sebuah konferensi pers lewat tautan video dari Gaza bahwa situasi di sana merupakan "krisis kemanusiaan yang masif."

Dia mengatakan bahwa di Rafah sejak 15 Januari, dia telah menyaksikan ribuan orang berdatangan dari berbagai tempat dan dalam keadaan putus asa, mendirikan tempat penampungan sementara dengan bahan seadanya yang bisa mereka temukan.
 
   Seorang anak laki-laki yang terluka duduk di antara reruntuhan setelah serangan udara Israel di Kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 18 Januari 2024. (Xinhua/Khaled Omar)


"Pemadaman saluran komunikasi terus berlanjut sejak 12 Januari, yang berkontribusi terhadap ketakutan dan kebingungan. Pengeboman di Gaza Tengah dan Khan Younis terdengar hingga Rafah," katanya.

Berbicara dari Amman, Tess Ingram dari Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengatakan dalam konferensi pers pada Jumat bahwa sekitar 135.000 anak di bawah usia dua tahun di Gaza menghadapi risiko gizi buruk yang parah. Di wilayah utara Gaza, katanya, situasinya bahkan lebih buruk lagi.
 
   Asap mengepul dari bangunan yang rusak di Jalur Gaza terlihat dari Israel selatan, pada 18 Januari 2024. (Xinhua/Gil Cohen Magen)


Ingram mengatakan bahwa selama sepekan di Gaza dia telah melihat para ibu baru yang kehilangan bayinya, serta bayi-bayi lain yang menderita luka dan penyakit serius.

Saat ini sulit untuk menentukan angka kematian bayi secara pasti, kata Ingram, karena kondisi yang sulit dan akses yang terbatas. Namun, dia menegasan bahwa dapat dipastikan bayi-bayi sedang sekarat karena kelaparan, penyakit, kedinginan, serta pengeboman, dan tidak ada akses terhadap bantuan yang memadai.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024