Untuk cabai tersedia dengan produksi lokal 169 ton dan dari luar 10,04 ton dengan kebutuhan 29,46 ton
Pasaman Barat, Sumbar (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, melalui Dinas Ketahanan Pangan mencatat ketersediaan beras di daerah itu mencapai 1.856 ton pada awal 2024 mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
 
"Ketersediaan beras mencukupi hingga bulan awal tahun ini," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pasaman Barat Ekadiana Oktavia di Simpang Empat, Minggu.
 
Ia mengatakan ketersediaan 1.856 ton itu terdiri atas beras produksi lokal sebanyak1.369 ton dan ketersediaan beras dari luar Pasaman Barat sebanyak 17,51 ton.
 
Sementara kebutuhan masyarakat 958, 81 ton. Dengan demikian stok beras masih mencukupi dari kebutuhan yang ada.
 
Ketersediaan beras yang ada juga datang dari luar daerah seperti dari Lampung, Padang dan Medan (Sumatera Utara).
 
Menurutnya, selain stok beras yang aman, kebutuhan pangan lainnya juga tersedia dan tidak terjadi kelangkaan.
 
Untuk produksi jagung 3.202,14 ton, dari luar dengan stok 17,51 ton dengan kebutuhan 17,36 ton, bawang merah yang tersedia 29,42 ton dengan kebutuhan 26,49 ton. Bawang merah ini banyak datang dari Solok dan Bukittinggi.

Baca juga: Pemkab Pasaman Barat: Program desa perikanan cerdas dilanjutkan 2024

Baca juga: Pemkab Pasaman Barat sebut ketersediaan beras capai 1.842 ton
 
Bawang putih tersedia saat ini 19,7 ton dengan kebutuhan 17,85 ton yang banyak berasal dari Solok dan Bukittinggi.
 
"Untuk cabai tersedia dengan produksi lokal 169 ton dan dari luar 10,04 ton dengan kebutuhan 29,46 ton," katanya
 
Selanjutnya cabai rawit dengan produksi 92 ton, dari luar daerah 8,3 ton dengan total 100,31 ton dan kebutuhan 27,19 ton.
 
Kemudian daging sapi tersedia 25,19 ton dengan kebutuhan 22,86 ton, daging ayam tersedia 114,54 ton dengan kebutuhan 109,09 ton dan telur ayam tersedia 155,61 ton dengan kebutuhan 152,01 ton.
 
"Untuk gula pasir tersedia 92,44 ton dengan kebutuhan 88,68 ton dan minyak goreng tersedia 75,38 ton dengan kebutuhan 70,63 ton," sebutnya.
 
Pihaknya juga terus memantau harga pangan yang lainnya setiap hari di semua pasar yang ada di 11 kecamatan untuk memastikan kestabilan harga.
 
"Jika harga melonjak maka akan diadakan gelar pangan murah untuk membantu masyarakat sehingga pedagang tidak seenaknya menaikkan harga," katanya. 

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024