Kuala Lumpur (ANTARA) - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menjanjikan akan menindaklanjuti keluhan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia terkait sulitnya penerbitan visa pekerja, akses layanan kesehatan, hingga perbaikan layanan KBRI.

"Kami akan pelajari seluruh keluhan-keluhan yang ada di PMI khususnya yang ada di Malaysia, mengenai pelayanan yang di KBRI, permudah perizinan untuk bisa jadi pekerja di Malaysia," kata Kaesang saat menghadiri silaturahim dengan organ relawan G8C dan bertemu para PMI di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu.

Kaesang mengatakan keluhan dan aspirasi dari para PMI harus didengar pemerintah karena PMI adalah pahlawan devisa yang telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dan perekonomian.

"Yang pasti, kita harus hargai teman-teman PMI ini karena mereka adalah pahlawan devisa Indonesia," kata dia.

Wakil Ketua Dewan Pengarah Prabowo-Gibran itu mengatakan aspirasi para PMI akan menjadi bagian dari program kerja pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jika terpilih memenangi Pemilu 2024.

"Kami dari PSI akan mendetailkan masalah-masalah yang sudah ada. Tolong ini yang bisa difokuskan dan untuk bisa diselesaikan," kata Kaesang.

Dalam pertemuan itu, sejumlah PMI menyampaikan aspirasinya kepada Kaesang yang didampingi Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni, dan caleg DPR RI dari PSI, Doadibadai Hollo, serta jajaran DPP PSI lainnya.

Ismaniar, salah satu PMI di Kuala Lumpur, mengeluhkan sulitnya membuat dokumen kependudukan seperti akta kelahiran.

Selain itu, Ismaniar juga mengeluhkan mengenai layanan kesehatan yang minim di PMI. Jika hendak ke rumah sakit di Malaysia, Ismaniar mengatakan ia harus menyerahkan biaya deposit yang cukup tinggi agar bisa mendapatkan pelayanan.

"Kesulitan membuat dokumen, dan layanan kesehatan untuk PMI karena biaya deposit untuk PMI ke rumah sakit mahal sekali," ujarnya.

Sementara itu, Ulin, salah satu PMI lainnya, mengeluhkan mengenai sulitnya mendapat perizinan dan visa pekerja ke Malaysia. Hal itu, kata Ulin, membuat banyak pekerja Indonesia ke Malaysia menggunakan visa turis.

"Akibatnya setelah 30 hari (visa turis tidak lagi berlaku), mereka jadi 'undocumented'," kata Ulin.

Menurut Ulin, untuk mendapat visa kerja ke Malaysia membutuhkan waktu lama berkisar 6 bulan, bahkan bisa mencapai 1 tahun. Ia meminta syarat penerbitan visa pekerja dipermudah dan dipercepat.

Selain mendengar aspirasi, Kaesang juga mengingatkan agar seluruh PMI menggunakan hak suaranya pada hari pencoblosan suara, 11 Februari 2024 di Malaysia. Pemilu 2024 di Malaysia memang digelar lebih cepat tiga hari dibanding Pemilu 2024 di Indonesia.

Kuala Lumpur menjadi persinggahan safari politik Kaesang setelah sebelumnya berkunjung ke Tarakan, Kalimantan Utara, Bandar Lampung, Lampung, dan Padang, Sumatera Barat.

Kampanye tersebut dilakukan untuk memperkenalkan PSI dan membantu pemenangan Prabowo-Gibran pada Pemilu 2024.

Kaesang juga berharap kampanyenya kali ini dapat membuat PSI semakin dikenal publik sehingga bisa lolos ke parlemen setelah gagal pada Pemilu 2019.

Kaesang menargetkan PSI bisa lolos ambang batas parlemen atau parliamentary thresshold yang ditetapkan sebesar empat persen sesuai UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan tiga peserta Pilpres 2024, yakni pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD nomor urut 3.

Masa kampanye Pilpres 2024 berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.

Baca juga: Kaesang: Prof Mahfud lebih baik jangan mundur karena dibutuhkan
Baca juga: Kaesang serahkan penilaian ke masyarakat soal desakan Gibran mundur

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024