Ankara (ANTARA) - Para menteri luar negeri Uni Eropa berkumpul di Brussels pada Senin untuk membahas situasi di Timur Tengah dan Ukraina dan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell akan memimpin pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri itu.

Para menteri juga akan melakukan pertemuan informal dengan perwakilan lain dari berbagai negara, termasuk Menlu Ukraina Dmytro Kuleba, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit, Menlu Israel Israel Katz, Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Menlu Mesir Sameh Shoukry, Menlu Yordania Ayman Safadi, dan Menlu Palestina Riyad al-Maliki.

Borrell mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan tersebut akan menjadi pertemuan yang "luar biasa" dengan kehadiran beberapa perwakilan dari Timur Tengah.

"Ini sudah berlebihan ... Berapa lama ini akan berlanjut?" kata Borrell, merujuk pada korban sipil dari konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Dia menekankan bahwa para menteri harus mulai berbicara tentang perdamaian dan solusi dua negara.

“Perdamaian dan stabilitas tidak bisa dibangun hanya dengan cara militer,” tambah Borrell.

Menlu Belgia Hadja Lahbib menegaskan kembali seruan negaranya untuk segera melakukan gencatan senjata dan melakukan upaya untuk mencapai solusi dua negara.

Sementara itu, Menlu Prancis Stephane Sejourne menekankan bahwa Ukraina adalah “prioritas mutlak” bagi Paris. Dia juga berharap akan ada sanksi terhadap para pemukim Israel yang melakukan kekerasan, khususnya di Tepi Barat.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Para anggota Parlemen Eropa desak Uni Eropa dukung Afsel gugat Israel
Baca juga: Uni Eropa masukkan pemimpin Hamas dalam daftar teroris
Baca juga: EU: Prioritas mutlak saat ini cegah pengungsian paksa warga Gaza

Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024