sudah kami koordinasikan dengan Kemenhub, Kementerian BUMN maupun maskapai penerbangan segala kemungkinan untuk menurunkan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN serta maskapai penerbangan soal tingginya harga tiket pesawat domestik.
 
“Ini (mahalnya tiket pesawat) sudah kami koordinasikan dengan Kemenhub, Kementerian BUMN maupun maskapai penerbangan segala kemungkinan untuk menurunkan harga tiket pesawat domestik,” ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Senin.
 
Ia mengakui aspirasi soal mahalnya tiket pesawat domestik yang bahkan melampaui harga sebelum pandemi ini, telah dikeluhkan selama lebih dari sembilan bulan serta hal ini berdampak buruk bagi sektor parekraf.
 
“Kenaikannya sangat tinggi jika dibandingkan dengan sebelum pandemi, jadi rute paling mahal itu di Indonesia Timur dan sebagian juga ada di destinasi seperti Sumba,” tambahnya.

Baca juga: Menparekraf minta pengusaha tidak khawatir soal pajak hiburan

Baca juga: Menparekraf: Pendakian Gunung Lawu via Karanganyar ditutup sementara
 
Dengan target pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) 2024 yang dipatok sebesar 1,2-1,5 miliar pergerakan ini, Sandi menyebut target itu dapat terealisasi bila harga tiket pesawat terjangkau.

Karenanya, ia meminta kepada masyarakat untuk bersabar, pasalnya pemerintah tengah berkoordinasi antar K/L serta tidak tinggal diam untuk menyelesaikan persoalan agar harga tiket penerbangan domestik lebih terjangkau.
 
Sementara terkait penyebab mahalnya harga tiket pesawat, Sandiaga menyebut hal ini disebabkan oleh beberapa faktor meliputi, kurangnya jumlah pesawat, minimnya jumlah penerbangan, sedikitnya ketersediaan jumlah kursi serta biaya bahan bakar dan biaya penunjang lainnya.

Baca juga: Menparekraf dorong desain karakter dikembangkan jadi wirausaha kreatif

Baca juga: Kemenparekraf serap aspirasi pelaku usaha terkait Pajak Hiburan

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024