UC Surabaya kenalkan budaya Indonesia kepada 21 mahasiswa Korsel

Surabaya (ANTARA) - Universitas Ciputra Surabaya mengenalkan budaya Indonesia kepada 21 mahasiswa dari INHA University, Korea Selatan (Korsel) melalui kegiatan membuat sablon manual pada media totebag di kampus setempat, Senin.

"Kunjungan mahasiswa INHA University ini merupakan yang pertama kali, dan mereka berasal dari berbagai latar belakang jurusan, seperti teknik mesin, informatika, manajemen yang belum pernah menyentuh sablon secara manual," kata Dosen Visual Communication Design UC Surabaya Alexandra Ruth.

Alexa, sapaannya menjelaskan pengerjaan sablon dilakukan dengan teknik screen printing untuk memberikan pengalaman secara langsung.

Baca juga: UC Surabaya pecahkan rekor MURI BMC terbanyak buatan maba

"Jadi, bener-bener saya ngasih kesempatan mereka untuk belajar desain secara simpel. Mereka langsung praktik bikin sablon di totebag," ujarnya.

Untuk pengenalan budaya, desain sablon yang dipilih merupakan gambar perwakilan budaya seni di Indonesia, seperti busana dan tarian daerah.

Sekaligus beberapa kata sapaan dalam bahasa Indonesia, seperti terima kasih dan sampai jumpa juga disablon di atas totebag.

"Jadi, kami ingin bisa memberikan kesan memorable ke teman-teman INHA University lewat hasil sablon," ujarnya.

Kepala progran studi (Kaprodi) Visual Communication Design UC Surabaua Christian Anggraini, Ph.D menuturkan bahwa kedatangan mahasiswa INHA University ini tidak hanya untuk mempelajari budaya di kampus setempat, tetapi selama dua minggu mereka diajak berkeliling ke berbagai tempat bersejarah di Surabaya dan sekitarnya.

"Kita sempat mengajak ke beberapa tempat di sekitar Surabaya, seperti ke Trowulan, Kampung Batik. Kita kenalkan budaya Indonesia, seperti batik, kekayaan budaya Indonesia berbentuk candi, sejarahnya juga kita kenalin," ujarnya.

Baca juga: 1.000 mahasiswa baru UC Surabaya sajikan kreasi kuliner

Baca juga: BI gaet Universitas Ciputra kurangi ketergantungan impor

Harapannya, setelah kunjungan mereka ke UC Surabaya dan beberapa situs sejarah, mahasiswa asing ini bisa mengetahui wawasan tentang Indonesia dan menjadi agen dalam berbagai budaya Indonesia di negaranya.

"Agar mereka balik ke Korea bisa bagikan pengalaman di Indonesia yang beragam, tak hanya Bali saja," katanya.