Lamongan, Jawa Timur (ANTARA) -
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan rekonstruksi Pintu Air Kuro di Kabupaten Lamongan sebagai upaya penanggulangan bencana banjir di kawasan tersebut.
 
"Rekonstruksi Pintu Air Kuro meliputi penambahan daya pompa air dan genset yang dapat mempercepat penurunan tinggi genangan banjir di wilayah Kabupaten Lamongan," katanya saat peresmian di Lamongan, Senin.
 
Di wilayah Bengawan Jero terdapat 59 desa di 8 kecamatan yang biasanya menjadi langganan banjir saat musim hujan. Durasi genangannya rata-rata mencapai 4 hingga 6 bulan setiap tahunnya.
 
Pada 24 Februari 2023, Gubernur Khofifah bersama Bupati Lamongan melaksanakan kunjungan ke wilayah terdampak banjir di wilayah Bengawan Jero.
 
"Kunjungan saat itu untuk meninjau lapangan dan dilaksanakan upaya penanganan banjir Bengawan Jero melalui kolaborasi penanganan menurunkan tinggi genangan banjir antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten Lamongan dan BBWS Bengawan Solo," ujarnya.
 
Hasil kunjungan merumuskan kebutuhan pompa berkapasitas 20.000 liter/detik untuk penanganan banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Jero.
 
Kapasitas yang diperlukan tersebut dibagi menjadi dua. Masing-masing di Pintu Air Kuro sebesar 10.000 liter/detik dan Pintu Air Melik sebesar 10.000 liter/detik.
 
Selanjutnya, Khofifah menandaskan, dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan banjir Bengawan Jero disepakati penanganan secara sharing antara BBWS Bengawan Solo, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Lamongan.
 
Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan tugas pengadaan pompa maupun genset beserta mekanikal dan elektrikal, pekerjaan konstruksi pendukung serta optimalisasi penanganan perbaikan kebocoran pada pintu air dengan kebutuhan anggaran Rp35 miliar.
 
"Penambahan kapasitas pompa menjadi 10.000 liter/detik di Pintu Air Kuro oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan penambahan kapasitas pompa menjadi 10.000 liter/detik di Pintu Air Melik oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan, serta kegiatan normalisasi oleh BBWS Bengawan Solo mengurangi luas dan waktu genangan banjir di wilayah Bengawan Jero secara signifikan," ucapnya.
 
Selain itu, dilakukan konstruksi pompa tambahan untuk menangani banjir dengan data teknis pompa tipe submersible axial pump kapasitas 2.000 liter/detik head 6 meter sebanyak 3 unit, serta genset tipe silent kapasitas 400 KVA sebanyak 3 unit.
 
Ke depan, Gubernur Khofifah berharap kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terhadap Pintu Air Kuro melalui penambahan daya pompa air dan genset benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
 
"Utamanya saat musim hujan, mudah-mudahan genangan air benar-benar berkurang. Terima kasih atas kolaborasi dan sinergi kita semua dalam pengendalian banjir sehingga dilakukan pembangunan Pintu Kuro dan normalisasi sungai. Insya Allah pembangunan ini ketika musim hujan mampu mengatasi banjir sehingga genangan tidak terlalu lama," tuturnya.

Baca juga: Penyebab banjir di Lamongan, Pintu Air Kuro dibenahi
Baca juga: Ketua Banggar DPR terima proposal penanganan banjir Bengawan Jero
Baca juga: Peneliti Indikator: Dukungan Erick-Khofifah perkuat Prabowo-Gibran

 

Pewarta: Willi Irawan/Hanif Nasrullah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024