Beijing (ANTARA) - China meluncurkan sejumlah langkah guna meningkatkan industri layanan rumah tangga, sebagai respon terhadap permintaan dari populasi negara tersebut yang semakin menua, demikian disampaikan Kementerian Perdagangan China pada Senin (22/1).

Menurut saeorang pejabat di kementerian itu, Zhu Guangyao, pihak kementerian telah berkerja sama dengan sejumlah departemen terkait dalam menawarkan serangkaian insentif pajak, subsidi perusahaan rintisan (startup), dan bantuan keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan pertumbuhan industri ini.

Zhu mengatakan bahwa industri layanan rumah tangga di China saat ini mempekerjakan sekitar 30 juta orang, tetapi permintaan industri tersebut melampaui 50 juta orang. Oleh karena itu, berbagai upaya sedang dilakukan untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja.

Sebagai contoh, masih kata Zhu, kementerian itu mendorong bursa kerja daring untuk menghubungkan para pencari kerja dengan calon pemberi kerja dengan lebih baik, dan untuk kursus pelatihan yang akan diselenggarakan secara daring.

Pejabat tersebut menambahkan bahwa ketenagakerjaan akan semakin berfokus pada perawatan lansia berbasis rumah untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di bidang ini

China sebelumnya telah merilis sebuah pedoman untuk memperkuat ekonomi "perak", yang menggabungkan kegiatan ekonomi yang melayani warga lansia dengan produk dan layanan yang disesuaikan, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh populasi yang menua.

Data resmi menunjukkan bahwa populasi China yang berusia 60 tahun ke atas mencapai 297 juta jiwa hingga akhir 2023, mencakup 21,1 persen dari total populasi negara itu.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024