Bagi kami di universitas, mendidik siswa untuk mendapatkan pelajaran dan pengalaman merupakan prioritas yang selalu kami canangkan
Depok (ANTARA) - Sebanyak 18 orang mahasiswa University of Queensland yang menjalani New Colombo Plan (NCP) di Universitas Indonesia (UI) antusias belajar gamelan dengan mengalunkan musik pentatonis gamelan di Makara Art Center, UI.

"Program yang berlangsung selama satu minggu ini memberikan pengalaman dan wawasan mengenai bidang ilmu teknik kimia serta pengembangan profesional dalam lingkungan global di Indonesia," kata Dekan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, di Kampus UI Depok, Selasa.

Ia menjelaskan kegiatan ini dapat digunakan untuk belajar dan mengenal Indonesia sebanyak-banyaknya dari sisi akademik dan budaya.

"Bagi kami di universitas, mendidik siswa untuk mendapatkan pelajaran dan pengalaman merupakan prioritas yang selalu kami canangkan," katanya.

Rangkaian program NCP ini berlangsung dari 15 hingga 19 Januari 2024 yang diikuti 18 mahasiswa dari EAIT-UQ.

Baca juga: Mahasiswa Queensland belajar membatik dan gamelan di UI

Partisipasi para mahasiswa tersebut adalah merupakan kontribusi dalam program bertema Innovations Across Borders: Advancing Sustainable Chemical Engineering Practices Globally.

FTUI kembali mendapat kesempatan menjadi tuan rumah pada program kerja sama NCP dengan Faculty of Engineering, Architecture, and Information Technology (EAIT) University of Queensland (UQ).

NCP merupakan program prakarsa unggulan pemerintah Australia yang menawarkan beasiswa dan dana hibah bagi sarjana muda Australia untuk tinggal, belajar, dan mengikuti magang atau pelatihan di kawasan Indo Pasifik, termasuk Indonesia.

Sementara itu, Senior Lecturer di School of Chemical Engineering University of Queensland Beverly Coulter menyampaikan sangat senang dapat kembali ke sini.

Tahun lalu, kami membawa 40 orang mahasiswa UQ ke FTUI dan tahun 2024 ini membawa 18 mahasiswa untuk mengenal Fakultas Teknik dan Universitas Indonesia.

Dari program yang telah disusun, selain kegiatan akademik, para mahasiswa juga akan mempelajari budaya Indonesia yang indah.

Diharapkan melalui program ini dapat terjalin koneksi dan jejaring antara para insinyur masa depan Indonesia dan Australia. Semoga ke depannya hubungan antara UQ dan FTUI semakin kuat.

"Kegiatan NCP ini meliputi kegiatan akademik dan nonakademik. Kegiatan akademik berupa bincang akademik, studi kasus bersama mahasiswa FTUI, dan kunjungan industri," ujarnya.

Baca juga: Masa pandemi Covid-19 tidak halangi siswa di Prancis belajar gamelan
Baca juga: Siswa SD Rusia bersemangat berlatih mainkan gamelan

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024