"Hal itu terjadi karena saat menyusui artinya seorang ibu memberikan sebuah keamanan dan kestabilan pada emosi, dengan demikian sang anak akan tumbuh menjadi pribadi yang positif," kata dr Newman usai memberi seminar seputar tata laksana terkini menyusui yang diselenggarakan Asosiasi Konsultan Laktasi Internasional Indonesia (AKLII) di Jakarta, Kamis.
Dr Newman yang praktik di Newman Breastfeeding Clinic and Institut menjelaskan anak yang tidak diberi ASI cenderung akan menjadi anak-anak yang memiliki masalah perilaku.
"Anak-anak yang tidak disusui ASI dengan tepat bisa tumbuh menjadi alkoholik atau memiliki penyakit kelainan jiwa seperti schizophrenia karena anak tersebut tidak mendapat rasa aman dan stabilitas dari ibunya," kata dia.
Selain ASI, sentuhan kulit sang ibu dan anak saat proses menyusui dapat menimbulkan rasa sayang sang ibu pada anaknya.
"Itu akan menguatkan ikatan antara ibu dan anak sendiri, jadi menyusui dengan asi bukan hanya sekedar tentang kebaikan memberikan susu, tapi lebih dari itu adalah membangun kedekatan ibu dan anak," katanya.
Penerjemah: Ida Nurcahyani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013