Di 2024 ini climate change itu menjadi risiko tertinggi, kemudian ada satu lagi risiko yang meningkat itu adalah masalah politik, cyber risk (serangan siber) itu masuk ke peringkat kelima
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Senior Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Etika Karyani menyampaikan perubahan iklim (climate change) menjadi ancaman terbesar pada tahun 2024.

Selain itu, menurutnya, dinamika politik dan serangan siber (cyber attack) berada di urutan berikutnya sebagai ancaman pada tahun 2024.

“Di 2024 ini climate change itu menjadi risiko tertinggi, kemudian ada satu lagi risiko yang meningkat itu adalah masalah politik, cyber risk (serangan siber) itu masuk ke peringkat kelima,” ujar Etika dalam acara Outlook Ekonomi Sektor- Sektor Strategis oleh Core Indonesia di Jakarta, Selasa.

Untuk sektor jasa keuangan, Etika menyebut terdapat tiga isu utama yang akan mempengaruhi, diantaranya tahun politik yang berpotensi meningkatkan konsumsi dan menahan investasi, serta era suku bunga tinggi yang berpotensi menahan pertumbuhan kredit.

“Yang menarik di tahun politik ini adalah konsumsi naik, tapi investasi tertahan. Dan suku bunga mungkin tetap tinggi di 6 persen, BI baru merencanakan menurunkan suku bunga di kuartal I-2024,” ujar Etika.

Kemudian, menurutnya, pemulihan pascaCOVID-19 berpotensi akan meningkatkan aktivitas dan konsumsi masyarakat.

“Endemi COVID- 19 ini ada peluang bagi industri keuangan karena ada potensi meningkatnya aktivitas dan konsumsi,” ujar Etika.

Dalam kesempatan ini, ia mengatakan apabila bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menurunkan tingkat suku bunga acuannya, maka Bank Indonesia (BI) akan mengikuti penurunan tersebut.

“Kalau The Fed menurunkan di kuartal I-2024, mungkin BI akan merubah kebijakannya. Tapi, juga ada lain yang perlu dipertimbangkan yaitu inflasi, inflasi harus 1,5 sampai 3,5 persen sesuai target,” ujar Etika.

Namun demikian, apabila suku bunga acuan turun, lanjutnya, tidak serta merta industri perbankan di tanah air menurunkan tingkat suku bunganya

“Tapi perbankan tidak serta merta mengikuti, dia butuh waktu untuk menurunkan suku bunga, paling suku bunga perbankan baru turun di akhir 2024 atau 2025,” ujar Etika.


Baca juga: Indonesia-AS berkolaborasi turunkan emisi sektor kehutanan
Baca juga: Program CIA 2024 buka peluang danai proyek teknologi iklim Rp450 juta
Baca juga: Menko Luhut: Kendaraan listrik bagian penting mitigasi perubahan iklim

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024