Fam Trip dan Table Top ini diadakan mengingat saat ini pasar Tiongkok sangat penting bagi industri pariwisata Indonesia.
Labuan Bajo (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bekerja sama dengan Indonesia AirAsia (IAA) mengadakan Labuan Bajo Familiarization Trip (Fam Trip) dan Table Top Meeting untuk mempromosikan wisata Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) ke pasar Tiongkok.

Kegiatan yang didukung oleh industri lokal pariwisata Labuan Bajo itu diadakan untuk memperluas promosi Labuan Bajo dan sekitarnya ke Pasar Tiongkok, mengingat saat ini China menjadi salah satu negara dengan tingkat kunjungan yang cukup tinggi di Indonesia.

"Fam Trip dan Table Top ini diadakan mengingat saat ini pasar Tiongkok sangat penting bagi industri pariwisata Indonesia. Berdasarkan data, pada tahun 2019 wisatawan Tiongkok menduduki peringkat kedua kedatangan wisatawan mancanegara ke Labuan Bajo dan pada tahun 2024, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menargetkan kedatangan 1-1,5 juta wisatawan Tiongkok ke Indonesia dan diharapkan dari total kunjungan tersebut dapat tersebar ke Labuan Bajo dan sekitarnya," kata Direktur Pemasaran BPOLBF Raisa Lestari Niloperbowo dalam keterangan yang diterima di Kupang, Selasa.

Dia menyampaikan hal tersebut dalam kegiatan Table Top Meeting yang diadakan di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai, Senin (22/1).

Berdasarkan data AirAsia tahun 2023, China menempati urutan kelima dari 10 negara yang sering berkunjung ke Indonesia khusus melalui jalur penerbangan Denpasar-Labuan Bajo, China memberi kontribusi traffic terbanyak yakni 10 persen pada kuartal 4 (Oktober-Desember) 2023, dari total penerbangan. Persentase traffic ini juga setara dengan negara lainnya yaitu Jerman.

Menurut Raisa, Table Top Meeting ini merupakan salah satu cara BPOLBF dan AirAsia dalam menangkap peluang besarnya traffic perjalanan wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia dan Labuan Bajo.

Flight Operational Director Indonesia AirAsia Capt Wuri Septiawan menyampaikan pihaknya bersama BPOLBF menginisiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi lokal melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Tujuan kami di sini lebih dari sekadar menjelajahi destinasi wisata yang indah, atraksi, kuliner yang nikmat, dan kekayaan budaya Labuan Bajo. Kami juga di sini terlibat dalam sesi networking yang berharga. Destinasi ini telah melalui perubahan signifikan yang diharapkan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal, sektor pariwisata, dan industri kreatif ke depan," ujarnya pula.

Pada kegiatan tersebut, BPOLBF bersama AirAsia mendatangkan 5 buyers yang merupakan travel agent/tour operator (TA/TO) asal Tiongkok. Fam Trip ini akan diadakan selama 4 hari, sejak 22 Januari hingga 25 Januari mendatang.

Pertemuan antara buyers dan sellers ini diadakan untuk mempertemukan para buyers dengan 15 sellers yang terdiri dari industri hotel, restoran, travel agent, pinisi, jasa transportasi, dan dive center Labuan Bajo.

Para sellers diberi waktu untuk mempresentasikan bisnisnya sekaligus memperkenalkan pesona Labuan Bajo kepada setiap buyers, sehingga mereka tertarik untuk mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan asal Tiongkok ke Labuan Bajo.

Melalui Fam Trip dan Table Top Meeting ini, BPOLBF berharap agar makin dapat memperluas pasar Tiongkok di Labuan Bajo terutama dengan adanya pengembangan paket wisata di Labuan Bajo dan Flores pada umumnya.

Para buyers ini juga terdiri dari beberapa kota di Tiongkok, yakni Wuhan, Beijing, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, Chongqing, Hangzhou, Xi'an, Kunming, dan Changsha.
Baca juga: BPOLBF siap perkenalkan Sea Kayak sebagai alternatif wisata Flores
Baca juga: DKPP Manggarai Barat hijaukan kawasan wisata Golo Mori Labuan Bajo

Pewarta: Gecio Viana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024