Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengajak seluruh jajaran kepolisian untuk tidak abai dan lengah menjaga negeri agar masyarakat, khususnya generasi muda, tidak tersusupi paham radikal.

“Kalau mau menghancurkan negeri ini, hancurkan persatuannya, hancurkan toleransinya dan yang disasar itu generasi muda. Maka, kita harus jaga generasi muda agar tidak tersusupi paham-paham kekerasan. Jangan abai dan lengah menjaga negeri,” kata Rycko dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.

Rycko menjelaskan bahwa bahan baku utama ideologi kekerasan adalah sikap intoleran. Apabila generasi muda terpapar dengan hal itu, maka dampaknya akan buruk pada keberlanjutan negeri.

“Bahan baku utama ideologi kekerasan adalah intoleran. Tidak dapat menerima perbedaan. Bisa dibayangkan kalau generasi muda kita diberikan pengaruh itu terus bagaimana bangsa ini kedepannya? padahal negeri ini dibangun dari perbedaan,” ujar dia.

Rycko juga mengingatkan bahwa fenomena nihil serangan pada tahun 2023 tidak menutup celah berkembangnya sel-sel jaringan terorisme. Hal itu, katanya, dibuktikan dengan tercatatnya migrasi remaja dari kelompok toleran menjadi intoleransi pasif, intoleran aktif, hingga akhirnya terpapar.

Kepala BNPT menyampaikan pesan tersebut saat kunjungan kerja ke Polda Sumatra Utara (23/1).

Menanggapi arahan Kepala BNPT, Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatra Utara Irjen. Pol. Agung Setya Imam Effendi menyatakan bersedia untuk turut mencegah penyebaran paham yang merugikan bangsa itu dengan melibatkan unsur TNI.

"Terima kasih BNPT telah datang, kami akan berkolaborasi dalam melakukan pencegahan tentu akan menggandeng TNI dalam prosesnya,"ucap Agung.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024