Guiyang (ANTARA) - Provinsi Guizhou di China barat daya akan berupaya memastikan ekonomi digitalnya menyumbang lebih dari 45 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2024, atau melampaui 1 triliun yuan (1 yuan = Rp2.193), menurut sesi tahunan kongres rakyat provinsi itu yang sedang berlangsung.

PDB Guizhou menembus 2,09 triliun yuan pada 2023, dengan ekonomi digital berkontribusi sekitar 42 persen dari PDB-nya.

Peng Xianhua, Wakil Direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Provinsi Guizhou, mengatakan bahwa provinsi tersebut pada tahun lalu mencatat terobosan pertumbuhan dalam daya komputasinya sebagai salah satu dari delapan pusat komputasi nasional pilihan di China, dengan lebih dari 70.000 cip komputasi pintar kini digunakan di provinsi itu, meningkat 93 kali lipat secara tahunan (year on year).

Selain itu, Guizhou juga mencapai tonggak penting dalam pembangunan infrastruktur 5G, dengan mengaktifkan 35.000 stasiun pemancar atau base transceiver station (BTS) baru di berbagai area inti, kawasan industri, dan pusat transportasi pada tahun lalu.

Sejak mendapat persetujuan untuk membangun zona percontohan mahadata (big data) komprehensif nasional pertama di China pada 2016, Guizhou menjadi pelopor dalam industri mahadata di negara tersebut. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024