Artinya, ASDP sukses menjalankan inovasi digitalisasi ticketing dalam empat tahun perjalanan transformasi bisnis perusahaan
Jakarta (ANTARA) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat total pemesanan tiket daring kapal feri secara mandiri via aplikasi Ferizy telah mencapai 1,976 juta pengguna hingga akhir 2023.

"Dengan terus bertambahnya user setiap tahunnya sejak diluncurkan tahun 2020, kini user Ferizy telah mendekati 2 juta pengguna. Artinya, ASDP sukses menjalankan inovasi digitalisasi ticketing dalam empat tahun perjalanan transformasi bisnis perusahaan," ujar Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Diketahui, ASDP sejak 2020 mulai menerapkan tiket daring melalui web dan mobile apps Ferizy atau sales channel Ferizy lainnya.

Ia menjelaskan melalui tiket daring, pembayaran dapat dilakukan melalui berbagai metode seperti mobile banking, e-wallet, gerai ritel, i-banking, dan lainnya. Selanjutnya, konsumen akan menerima e-tiket secara real time dan selanjutnya dapat melakukan check in di pelabuhan sesuai jam yang telah ditentukan.

"Dengan penerapan tiket online secara mandiri via Ferizy ini maka konsumen semakin mudah dan cepat sekaligus perjalanan menjadi lebih nyaman, aman, dan lancar," kata Shelvy.

Ia merinci jumlah pengguna Ferizy pada periode 1 Maret 2020 hingga 31 Desember 2020 tercatat mencapai 438.105 pengguna atau 22 persen dari total keseluruhan.

Selanjutnya, jumlah pengguna pada periode 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 2021 bertambah 354.700 pengguna atau 18 persen dari total keseluruhan, disusul periode 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022 bertambah 527.730 pengguna atau 27 persen dari total keseluruhan.

Terakhir, jumlah pengguna di periode 1 Januari 2023 hingga 31 Desember 2023 mencapai 655.951 pengguna atau 33 persen dari total keseluruhan.

Dengan demikian, total pengguna Ferizy sejak 1 Maret 2020 hingga 31 Desember 2023 mencapai 1.976.486 pengguna.

Shelvy mengatakan hingga November 2023, terdapat 20 pelabuhan yang telah menerapkan sistem reservasi daring, yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Ujung, Kamal, Pototano, Kayangan, Tanjung Kalian, Gorontalo, dan Pagimana.

Ia mengatakan bahwa ASDP memahami pentingnya untuk terus beradaptasi dengan tren teknologi yang terus berkembang sehingga diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada seluruh pengguna jasa.

"Digitalisasi telah menjadi keharusan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melakukan transaksi pembayaran pada layanan transportasi," ujarnya.

Menurut dia, digitalisasi sebagai bukti kontribusi ASDP dalam memperlancar konektivitas antarwilayah sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

"Tujuannya, tentu saja untuk turut serta dalam pengembangan ekonomi daerah melalui sektor logistik dan pariwisata," tutur Shelvy.


Baca juga: PT ASDP mencatat penumpang ferry naik 73 persen pada libur akhir tahun
Baca juga: Jumlah penumpang kapal di Pelabuhan Bakauheni alami lonjakan
Baca juga: BPH Migas dukung kelancaran layanan BBM transportasi laut

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024