Selain itu juga perlu menjaga stabilitas inflasi melalui optimalisasi pengendalian komoditas pangan yang bersifat struktural
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember meyakini inflasi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tetap terkendali di kisaran sasaran 2,5 persen pada tahun 2024.

"Untuk mendukung hal tersebut, upaya pengendalian inflasi ke depan terus diperkuat antara lain sinergi pengendalian inflasi oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember Gunawan dalam keterangan di Jember, Kamis.

Menurutnya, dalam rangka penguatan keberlanjutan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) 2024 dapat dilaksanakan berupa operasi pasar, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), dan/atau capacity building TPID dan pelaku usaha.

"Selain itu juga perlu menjaga stabilitas inflasi melalui optimalisasi pengendalian komoditas pangan yang bersifat struktural," tuturnya.

Baca juga: Nilai transaksi QRIS di wilayah BI Jember capai Rp920 miliar

Baca juga: Bank Indonesia Jember imbau masyarakat waspadai QRIS palsu


Kemudian optimalisasi pemanfaatan dana alokasi khusus (DAK) non-fisik ketahanan pangan untuk keperluan pengendalian inflasi yang di antaranya dapat diwujudkan melalui koordinasi, sinkronisasi, dan pelaksanaan distribusi pangan; program peningkatan daya beli masyarakat; dan operasi pemeliharaan dan rehabilitasi irigasi.

Ia mengatakan inflasi Jember tahun 2023 terjaga dalam kisaran sasaran karena perkembangan Desember 2023 menunjukkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) terjaga dalam kisaran sasaran 3,0 persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi IHK pada Desember 2023 tercatat rendah sebesar 0,22 persen (mtm), sehingga inflasi IHK 2023 menjadi 2,29 persen (yoy).

Perkembangan inflasi 2023 itu lebih rendah dibandingkan dengan inflasi tahun 2022 yang tercatat sebesar 7,39 persen (yoy).

"Inflasi yang terjaga dalam kisaran sasarannya merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan pemerintah daerah dalam TPID melalui penguatan GNPIP," katanya.

Gunawan menjelaskan inflasi IHK yang rendah secara bulanan pada Desember 2023 dipengaruhi oleh terkendalinya inflasi inti dan inflasi "volatile food".

Secara tahunan, inflasi IHK 2023 yang telah kembali dalam kisaran sasaran ditopang oleh terjaganya berbagai komponen inflasi.

Baca juga: Ketua DPD dorong pengembangan investasi berbasis agrobisnis di Jember

Baca juga: Ekspor edamame Jember meluas hingga ke India dan Timur Tengah

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024