Berlin (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Finlandia Elina Valtonen mengecam Israel karena gagal melindungi warga sipil di Gaza dan menyerukan Tel Aviv untuk segera melakukan gencatan senjata.

“Tidak, waktu untuk (Israel) membela diri sudah berakhir. Saya katakan dengan sangat jelas: Sekarang sudah cukup, penduduk sipil di Gaza membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan segera,” kata Valtonen kepada kelompok media Jerman RND pada Kamis (25/1).

Menurut dia, Israel perlu berbuat lebih banyak untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Gaza.

“Ya, tentu saja. Banyak warga sipil meninggal setiap hari dan Israel tidak berbuat cukup untuk mencegahnya," ujar dia.

Valtonen juga mendesak Israel untuk membuka lebih banyak perbatasan untuk memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

“Warga sipil (di Gaza) membutuhkan bantuan kemanusiaan secepatnya karena banyak yang sangat membutuhkan dan atau sudah dalam kondisi sekarat. Warga kelaparan dan tidak mempunyai air minum bersih--dan ini terutama disebabkan oleh Israel,” kata dia.

Valtonen pun menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara, dengan mengatakan bahwa rencana perdamaian yang diusulkan Uni Eropa (EU) dapat menjadi pedoman yang baik untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

“Rencana perdamaian (EU) cukup menjanjikan dan merupakan hal yang baik jika kita bekerja sama dengan negara-negara Arab dalam rencana perdamaian abadi di kawasan. Saya senang kami di EU sepakat bahwa solusi negara kedua bisa menjadi satu-satunya solusi,” ujar dia.

“Tentunya ini masih perlu dirundingkan secara detail, misalnya mengenai jaminan keamanan yang pasti bagi Israel dan Palestina. Namun, jika negara-negara di kawasan menyetujui rencana ini, maka hal ini dapat menjadi langkah menentukan menuju masa depan yang damai,” kata Valtonen, menambahkan.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Menlu Finlandia: pendudukan Israel adalah apartheid
Baca juga: Denmark-Finlandia tingkatkan status diplomatik Palestina
Baca juga: Finlandia Serukan Penyelidikan Serangan Atas Pengamat PBB

 

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024