Setiap penentangan terhadap tindakan internasional hanya akan mendorong Damaskus untuk melakukan tindakan kejahatannya dan menggunakan semua senjata pemusnah massalnya."
Kairo (ANTARA News) - Menteri luar negeri Arab menganggap Pemerintah Suriah bertanggung jawab atas semua serangan senjata kimia di dekat Damaskus, dan meminta agar pelakunya diadili di pengadilan internasional, kata Xinhua dari Markas Liga Arab di Kairo.

Di dalam resolusi Liga Arab, menteri luar negeri itu dengan keras mengutuk dan mencela "aksi keji" yang dilakukan dengan penggunaan senjata kimia, yang dilarang di seluruh dunia, terhadap warga sipil yang tak bersenjata. Penggunaan senjata kimia di Suriah bertentangan dengan norma internasional, kata mereka.

"Semua pelakunya mesti menghadapi pengadilan internasional yang adil," tambah resolusi tersebut, sebagaimana dilaporkan Xinhua.

Menteri luar negeri AS juga menyeru PBB dan masyarakat internasional agar memikul tanggung jawab dan melakukan tindakan pencegahan yang menentukan terhadap Pemerintah Suriah karena mereka menggunakan senjata kimia terhadap warga sipil.

Di dalam resolusi akhir yang disahkan oleh pertemuan Liga Arab, para menteri Liga Arab juga menyatakan mereka yang bertanggung-jawab atas serangan itu mesti menghadapi pengadilan, seperti "yang telah dihadapi para penjahat-perang lain".

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Saud Al-Faisal mengatakan pengutukan terhadap Suriah saja karena serangan gas beracun, yang dikatakan para pejabat AS menewaskan 1.429 orang, tidak cukup.

Ia menyatakan penentangan terhadap tindakan internasional dengan alasan bahwa itu adalah "campur tangan asing" tak lagi bisa diterima baik.

"Setiap penentangan terhadap tindakan internasional hanya akan mendorong Damaskus untuk melakukan tindakan kejahatannya dan menggunakan semua senjata pemusnah massalnya," kata Al-Faisal.

"Waktunya sudah tiba untuk menyeru masyarakat internasional agar memikul tanggung-jawabnya dan melakukan tindakan penangkalan yang mengakhiri tragedi ini," katanya.

Amerika Serikat telah meningkatkan upaya bagi serangan terhadap pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad sehubungan dengan serangan gas beracun 21 Agustus, tapi sekarang menunggu persetujuan Kongres lebih dulu.

Keputusan Presiden Barack Obama untuk menunda aksi militer guna mencari dukungan Kongres dapat menunda serangan selama setidaknya 10 hari, jika aksi militer itu memang dilaksanakan.

Resolusi Liga Arab tersebut menjanjikan "untuk memberikan semua bentuk dukungan" guna menolong rakyat Suriah mempertahankan diri mereka.

Tetangga Suriah, Lebanon dan Irak serta Aljazair, semuanya, enggan mendukung teks resolusi tersebut, seperti yang telah mereka lakukan pada resolusi serupa pada masa lalu. Suriah sendiri diskors dari Liga Arab.

Pertemuan itu menyoroti perpecahan antara Arab Saudi dan Mesir mengenai cara pendekatan bagi krisis Suriah.

Mesir, yang telah dijanjikan lima miliar dolar AS oleh Arab Saudi agar meningkatkan cadangan tentaranya sejak militer menggulingkan presiden Mohamed Moursi, telah menyatakan Kairo menentang campur tangan militer asing di Suriah. Tapi Mesir tidak memberi suara yang menentang resolusi tersebut, lapor Reuters.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013