Bandung (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandung memastikan 10 tempat pemungutan suara (TPS) khusus Pemilu 2024 di kota tersebut berjalan sesuai prosedur.

"Nah, untuk pengawasan ke TPS khusus ini kami pastikan sesuai dengan prosedur, mekanisme, dan persyaratannya. Kami melakukan pengawasan ke sana. Kami berkoordinasi dengan yang berwenang di lokasi TPS tersebut," kata anggota Bawaslu Kota Bandung Bayu Mochamad di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Bayu menjelaskan 10 TPS khusus yang telah disetujui KPU Kota Bandung itu berada di Lapas Sukamiskin, Lapas Perempuan, Rutan Perempuan, Rutan Kebonwaru, Lapas Banceuy, Politeknik Pariwisata NHI, Universitas Maranatha, Politeknik Manufaktur (Polman), dan Rumah Sakit Santosa Kebonjati.

Sepuluh TPS khusus itu terdiri atas tiga di kampus, satu di rumah sakit, dan enam di lapas. Bayu menambahkan keberadaan TPS khusus itu perlu diawasi karena ada kerawanan tersendiri, seperti eksodus para pemilih.

Baca juga: KPU akan siapkan TPS khusus di pesantren pada Pemilu 2024

Oleh karena itu, lanjutnya, pengawasan dilakukan karena ada prosedur yang telah ditetapkan terkait pemilih yang memberikan suara di tempat pemungutan di luar domisili mereka.

"Jadi, kampus, misalnya, nanti dipastikan memang tidak ada eksodus pemilih atau memang pemilih-pemilih ini harus sesuai perpindahan memilihnya, sesuai dengan prosedur mekanisme dan persyaratannya; kami berkoordinasi dengan pihak kampus," jelas Bayu.

Pada hari pemungutan suara nanti, tambah dia, akan ada pengawas yang diterjunkan agar proses pencoblosan berjalan lancar dan aman, termasuk di lapas dan rumah sakit dengan menggunakan TPS keliling.

"Di Lapas juga begitu. Kami perhatikan data pemilih, kemudian juga di rumah sakit. Jadi, harus ada TPS keliling yang memang bisa menyambut para pasien yang sedang dirawat. Sementara untuk pemilih di TPS khusus itu, masih menunggu KPU sampai tanggal 7 Februari 2024 terkait data pemilih final yang pindah TPS," ujarnya.

Baca juga: KPU Kaltim siapkan 70 TPS khusus termasuk untuk kawasan IKN

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2024