setiap awal tahun selalu ada proses verifikasi dengan pemda, kan itu untuk bisa mendapatkan updating tentang situasi keluarga yang paling membutuhkan
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan permasalahan verifikasi data penerima bantuan pangan beras segera rampung.

Bayu menyatakan bahwa di awal tahun memang selalu ada proses verifikasi data dengan pemerintah daerah (pemda) untuk mendapatkan pembaharuan data bagi keluarga penerima manfaat (KPM).

"Jadi, memang begitu setiap awal tahun selalu ada proses verifikasi dengan pemda, kan itu untuk bisa mendapatkan updating tentang situasi keluarga yang paling membutuhkan," ucap Bayu di Jakarta, Senin.

Verifikasi data yang dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan pemda tersebut belum selesai 100 persen.

Ia pun menargetkan proses verifikasi tersebut akan selesai dalam satu sampai dua minggu ke depan.

"Kalau yang lalu kan bantuan pangan itu dimulai Maret atau April. Jadi, ada waktu tidak terasa tetapi sekarang kan Januari, jadi pas lagi melakukan verifikasi kami juga langsung menyalurkan jadi di situ aja. Mudah-mudahan dalam satu dua minggu selesai," ujar Bayu.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa bantuan pangan beras tersebut belum terkirim, bukan tidak tersalurkan.

"Ya belum, bukan tidak jadi, setelah terverifikasi, pemda setuju dengan datanya kemudian baru kami salurkan. Bulog kan hanya menyalurkan, yang memiliki data itu yang punya keluarga penerima manfaat itu kan pemda," tuturnya.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan permasalahan verifikasi data itu juga telah dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

"Sudah dilaporkan kepada Pak Mendagri. Insya Allah minggu ini dan minggu depan verifikasi selesai," ucap Bayu.

Ia pun mengatakan Bulog akan menyalurkan bantuan tersebut secara berurutan pada Januari dan Februari setelah permasalahan verifikasi data tersebut selesai.

"Bulog akan menyalurkan langsung baik bantuan pangan yang bulan Januari dan Februari secara berurutan sehingga tidak terlalu lama semuanya akan sudah bisa disalurkan," kata Bayu.

Bulog menyebutkan bahwa jumlah KPM bantuan pangan beras ditambah 8 persen menjadi 22 juta penerima untuk 2024.

Manager Humas dan Kelembagaan Bulog Tomi Wijaya mengatakan jumlah keluarga penerima manfaat sebanyak 21,4 juta. Angka tersebut pun terus diperbarui oleh Kemenko PMK untuk program 2024.

"Kami terima dari Menko PMK itu sebesar 21,4 juta KPM dan ini terus dilakukan update oleh Menko PMK. Sebagai leading sector dari yang punya data, akan bertambah 8 persen untuk tahun 2024, jadi totalnya kurang lebih sebanyak 22 juta KPM," ujar Tomi saat diskusi media di Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Tomi menyampaikan program bantuan pangan beras akan terus berlanjut hingga Maret 2024. Ini merupakan program penyaluran dari pemerintah melalui cadangan beras pemerintah (CBP), di mana setiap KPM menerima 10 kilogram beras tiap bulan.


Baca juga: Pos Indonesia pastikan kecepatan-ketepatan distribusi bantuan CBP
Baca juga: Bulog tak berencana ubah HET di tengah harga beras yang fluktuatif
Baca juga: PT Pos gunakan sistem e-Filling dalam penyaluran bantuan beras di 2024


Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024