Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas Qatar Marquez Lopez menyebut kualitas individu pemainnya Akram Afif menjadi pembeda penampilan timnya saat menaklukkan Palestina dengan skor 2-1 pada babak perempat final di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Senin (29/1).

Pada laga itu, Akram tampil gemilang dengan berkontribusi pada dua gol Qatar dimana satu assist-nya pada gol Hassan Al Haydos (45+6’) dan golnya pada menit ke-49, mengantarkan sang juara bertahan ke perempat final Piala Asia setelah sempat tertinggal satu gol lewat Oday Dabbagh (37’).

“Akram adalah pemain berkualitas, pemain unik yang selalu menciptakan perbedaan,” kata Lopez, melansir melalui laman resmi AFC, Selasa.

Catatan satu gol dan satu assist Akram membuat pemain yang merumput untuk klub Al Sadd itu mengoleksi 4 gol dan 2 assists sekaligus menambah koleksi kontribusi golnya di Piala Asia, sejak keikutsertaannya sejak edisi 2019, menjadi 17.

“Tipe pemain seperti itu selalu membantu tim menang di momen seperti ini, dan saya berharap dia selalu siap membantu kami,” puji Lopez.

Ia pun bersyukur pemain andalannya itu kembali tampil apik di Piala Asia 2023 dan kembali muncul sebagai pembeda setelah timnya tidak bermain baik melawan Palestina.

“Yang terpenting kami lolos ke babak berikutnya. Kami tahu kami tidak bermain bagus, tapi itulah sepak bola. Dalam sepak bola, Anda tidak selalu melakukan apa yang Anda rencanakan,” kata Lopez.

“Kami tidak meremehkan Palestina, kami sangat menghormati mereka dan para pemain berjuang sangat keras dan melakukan yang terbaik, terkadang Anda tidak bermain bagus tetapi Anda menang,” lanjutnya.

“Kadang-kadang kami melakukan umpan-umpan panjang ketika tidak diperlukan, namun itu adalah pertandingan yang emosional melawan Palestina, jadi hal itu mungkin berdampak pada para pemain,” imbuhnya.

Baca juga: Timnas Palestina terhenti di 16 besar setelah disingkirkan Qatar 1-2

Hasil ini menandai berakhirnya perjalanan bersejarah bagi Palestina, yang mencatatkan sejumlah gelar pertama di turnamen ini, termasuk poin pertama, kemenangan pertama, dan lolos pertama kalinya ke babak 16 besar.

“Itu adalah pertandingan yang hebat melawan juara bertahan dan tuan rumah. Para pemain melakukan yang terbaik. Kami berusaha seimbang di awal untuk melawan ancaman Qatar,” kata pelatih timnas Palestina Makram Daboub.

“Kami telah berada di kamp selama lebih dari 55 hari, mereka berjuang keras dan bermain dalam situasi sulit. Kami ingin berbuat lebih banyak dan membawa kebahagiaan bagi masyarakat kami, namun hal itu tidak terjadi. Semoga kami bisa bermain di level yang sama di kualifikasi Piala Dunia 2026,” tambahnya.

Baca juga: Ammouta: Taktik sempurna bawa Jordania singkirkan Irak di Piala Asia

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024