Banjarmasin (ANTARA) -
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan Diauddin menyampaikan, kasus demam berdarah dengue (DBD) di provinsinya naik signifikan hingga ada daerah yang menetap kejadian luar biasa.
 
"Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah menetapkan KLB DBD," ujarnya di Banjarmasin, Selasa.
 
Ia menyebutkan Kabupaten Hulu Sungai Tengah termasuk tiga daerah di provinsi ini yang tinggi angka kasus DBD-nya, yakni 155 kasus.
 
Sementara kasus DBD tertinggi selama Januari 2024 di Kabupaten Banjar sebanyak 222 kasus, kemudian tertinggi ketiga setelah Hulu Sungai Tengah di Kabupaten Tanah Laut dengan 148 kasus.
 
Menurut Diauddin, masyarakat di provinsi ini harus sangat-sangat waspada terhadap penyakit yang ditularkan dari gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
 
Menurut dia, dari penelusuran pada periode 1 hingga 27 Januari 2024 tercatat sebanyak 1.062 kasus di 13 kabupaten/kota.
 
"Bahkan ada delapan orang yang meninggal dunia akibat DBD sepanjang Januari 2024," papar Diauddin.

Baca juga: Menghitung manfaat divaksin dengue demi cegah DBD

Baca juga: Mahasiswa UGM gagas pemanfaatan kulit mangga untuk tekan kasus DBD

Baca juga: Pencegahan DBD bergantung salah satunya pada pemberdayaan masyarakat
 
Dia pun menyampaikan, kasus DBD pada Januari melebihi kasus di bulan yang sama pada 2023.
 
"Untuk itu kita harus antisipasi hal tersebut agar penyebaran nyamuk DBD ini dapat ditangani lebih cepat," paparnya.
 
Menurut Diauddin, melonjaknya kasus DBD disebabkan faktor cuaca. Di mana hujan yang kerap terjadi akhir-akhir ini mengakibatkan adanya genangan air yang menjadi sarang nyamuk aedes aegypti berkembang biak.
 
"Hidup nyamuk ini kan ada di genangan air bersih yang tidak mengalir," ucapnya.
 
Untuk itu, sangat diperlukan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama membersihkan lingkungan tempat tinggal masing-masing dengan menerapkan 3M plus, yaitu Menguras, Menutup dan Memanfaatkan atau Mendaur ulang barang bekas, dan mencegah gigitan nyamuk dengan penggunaan cairan anti nyamuk, memberantas jentik dengan larvasida di genangan air serta menanam tanaman pengusir nyamuk.
 
"Oleh karena itu diperlukan sinergi lintas sektor untuk memberantas sarang nyamuk yang membawa virus dengue dengan 3M plus," ungkapnya.
 
Selain 3M plus, pihaknya juga melakukan berbagai langkah antisipasi dengan melakukan pemantauan langsung ke lapangan terkait upaya pemberantasan jentik nyamuk yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota.
 
"Atas arahan gubernur, kita juga melakukan gotong royong massal di seluruh SKPD, dan juga membentuk tim yang ditugaskan mengecek jentik-jentik yang ada di perkantoran" ujarnya.
 
Data kasus DBD di Kalsel pada Januari 2024. ANTARA/HO-MC Kalsel
 

Pewarta: Sukarli
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024