Kunming (ANTARA) - Menurut perjanjian yang baru saja ditandatangani oleh China dan Thailand mengenai kebijakan bebas visa kedua negara, mulai 1 Maret mendatang pemegang paspor biasa dari Thailand dan China tidak lagi diwajibkan memiliki visa saat melakukan perjalanan ke negara satu sama lain.

Kebijakan ini diperkirakan akan menggenjot industri pariwisata China-Thailand secara signifikan.

"Setelah pemberlakuan perjanjian bebas visa China-Thailand ini, turis-turis China dapat berkunjung ke Thailand 'kapan saja sesuka hati'," kata Zhu Hongying, Presiden Yunnan Jin'ai Tourism Group, sebuah perusahaan yang berbasis di Yunnan, salah satu provinsi yang paling dekat dengan Thailand di China barat daya.

Thailand sudah lama menjadi salah satu destinasi wisata favorit bagi warga China. Zhu mengatakan bahwa pesanan rombongan pariwisata menuju Bangkok, Pattaya, dan Phuket yang disediakan oleh perusahaannya untuk liburan Tahun Baru Imlek mendatang sudah habis terjual. Sebagian besar pemesan merupakan rombongan keluarga.

Wang Tao, seorang penanggung jawab di perusahaan pariwisata Yunnan Meitu International Travel Agency Co., Ltd., mengungkapkan bahwa kebijakan bebas visa ini tidak hanya akan memfasilitasi perjalanan para turis, tetapi juga menjadi bukti dan simbol persahabatan antara kedua bangsa.

Menurut maskapai Luckyair Yunnan, dalam liburan Tahun Baru Imlek 2024 yang akan berlangsung selama sepekan nanti, maskapainya akan memberangkatkan satu penerbangan ke Thailand setiap hari, dan jumlah penumpang dalam penerbangannya diperkirakan akan melonjak 300 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Menurut data statistik dari pemerintah Thailand pada akhir 2023, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Thailand sepanjang tahun itu sudah melampaui 28 juta, naik 151 persen (yoy). Dari jumlah tersebut, 3,5 juta wisatawan merupakan warga China.

Memasuki "era bebas visa" ini, pertukaran antarmasyarakat China-Thailand diharapkan akan terus berkembang dan makin menjembatani persahabatan antara kedua bangsa.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024