Markas PBB (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meluncurkan Rencana Kebutuhan dan Respons Kemanusiaan 2024 untuk mengupayakan dana sebesar 1,6 miliar dolar AS (sekitar Rp25,22 triliun) untuk membantu 5,2 juta warga Somalia yang membutuhkan, juru bicara PBB mengatakan pada Selasa (30/1).

Upaya tersebut dilakukan oleh PBB bersama para mitranya serta Pemerintah Federal dan Negara Bagian Somalia, kata Stephane Dujarric, jubir Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dalam konferensi pers rutin.

"Tahun lalu, Somalia dilanda berbagai guncangan, termasuk kekeringan dahsyat, hujan lebat dan banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta masalah pengungsi baru. Jutaan warga juga terus menderita kelaparan dan malanutrisi di Somalia," kata Dujarric.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memperingatkan bahwa lebih dari 4 juta warga atau hampir seperempat populasi Somalia saat ini mengalami kerawanan pangan "akut," kata sang jubir.

Statistik yang mengkhawatirkan mengindikasikan lebih lanjut bahwa dua dari setiap lima anak balita menderita "malanutrisi akut," kata Dujarric.

Selain itu, Somalia sedang bergulat dengan situasi pengungsi internal yang sangat parah, di mana sekitar 3,8 juta individu menjadi "pengungsi internal" akibat berbagai krisis.

Memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah parah itu, Somalia kini dihadapkan pada wabah kolera, yang "menyebar dengan cepat" di berbagai wilayah di negara itu, kata Dujarric.

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024