APINDO ingin terjun dan terlibat langsung untuk mempersiapkan manusia Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan pasar tenaga kerja, memiliki cognitive skill mendasar dan tidak tergantikan mesin di tengah disrupsi teknologi
Cikarang (ANTARA) -
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) meluncurkan program 1.000 Pengusaha Mengajar: Kontribusi Tanpa Henti Bagi Negeri, sebagai langkah untuk mengatasi kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan pasar tenaga kerja.
 
Ketua Umum APINDO, Shinta W Kamdani di Cikarang, Jawa Barat pada Rabu, mengatakan penyerapan tenaga kerja yang belum optimal masih merupakan pekerjaan rumah bersama, termasuk bagi sektor pendidikan dan bisnis.
 
"Mengacu pada Jurnal Ekonomi dan Pembangunan LIPI tahun 2021, sebanyak 4,6 persen tenaga kerja undereducated dan 27,9 persen tenaga kerja overeducated di Indonesia tahun 2018, sementara tenaga kerja yang mengalami field of study mismatch sebanyak 68,4 persen,” kata Shinta.
 
Dia juga merujuk hasil riset IMD Global Competitiveness tahun 2023 di kawasan ASEAN juga menunjukkan, Indonesia berada di peringkat 47 dari 64 negara dalam kategori kompetensi sumber daya manusia.
 
“Data tersebut mendorong APINDO untuk berbuat dan bertindak, agar konsisten menjadi bagian dari solusi dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dan turut meningkat penciptaan lapangan kerja," ujar Shinta.
 
Melalui peluncuran Program 1.000 Pengusaha Mengajar, lanjut Shinta, pihaknya berupaya menutup kesenjangan link and match bagi dunia pendidikan.
 
Program Pengusaha Mengajar dari APINDO mengajak 1.000 pengusaha di seluruh provinsi di Indonesia untuk memberikan pandangan, motivasi, dan nilai keteladanan kepada pelajar maupun tenaga pengajar dalam menghadapi Industri 4.0.
 
Program Pengusaha Mengajar didesain untuk menciptakan keselarasan dan kesesuaian antara pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia usaha dan industri (DUDI).
 
Selain itu, program tersebut juga diinisiasi untuk menghasilkan sumber daya manusia kompeten dan berkualitas dan membuka kesempatan bagi DUDI dalam memperkenalkan perusahaan sebagai sektor pekerjaan yang prospektif di masa depan.
 
"APINDO ingin terjun dan terlibat langsung untuk mempersiapkan manusia Indonesia dengan keterampilan yang dibutuhkan pasar tenaga kerja, memiliki cognitive skill mendasar dan tidak tergantikan mesin di tengah disrupsi teknologi," kata Shinta.

Baca juga: Kemenaker ajak pengusaha ciptakan SDM andal untuk generasi Aceh
Baca juga: Ketum Apindo: Bonus demografi harus didukung penyediaan lapangan kerja
Baca juga: Apindo: 58 persen pelaku usaha optimistis perluas bisnis di 2024

 

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024